RT Pantai Gading Bengkong Bantah Terjadi Pesta Narkoba
Oleh : Romi Candra
Selasa | 05-01-2016 | 08:24 WIB
IMG_20160104_230830.jpg
Para perangkat RT Perumahan Pantai Gading dan sekuritinya, Gerdus, serta warga yang ikut penggrebekan. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Perangkat RT dan sekuriti Perumahan Pantai Gading Bengkong, membantah telah terjadi pesta narkoba di wilayahnya. Mereka juga membantah melihat senjata laras panjang milik orang yang mengaku anggota BIN saat penggrebekan rumah Blok D2 No 17, Sabtu (2/1/2016) dini hari lalu.

Menurut Lukman, Ketua RT Pantai Gading, informasi yang diterima BATAMTODAY.COM itu berlebihan. Karena dirinya ikut masuk ke dalam rumah bersama tiga anggota Polsek Bengkong dan seorang sekuriti perumahan, Geradus.

Ditambahkan Lukman, ia bersama warga memang melakukan pengecekan, karena curiga melihat aktivitas di rumah tersebut. Penghuninya sangat tertutup. Bahkan saat mereka membuka pintu, baik mau keluar atau masuk rumah, selalu hanya pas badan saja, sehingga tidak bisa melihat isi rumah.


"Kecurigaan ini sudah satu bulan terakhir. Di perumahan ini ada pemekaran RT, dan saya terpilih menjadi ketua untuk RT yang baru dibentuk, dan nomor berapa RT yang saya pimpin, masih menunggu dari lurah. Saya sudah sering mendapat laporan dan memantau langsung terkait aktivitas di rumah itu, dan memang tampak mencurigakan. Penghuninya juga tidak pernah bertegur sapa meskipun dengan sekuriti saat keluar masuk perumahan," ungkap Lukman kepada BATAMTODAY.COM  bersama beberapa warga yang ikut mendatangi rumah itu, Senin (4/1/2016) malam.

Kemudian, pada malam itu, lanjut Ketua RT Pantai Gading itu lagi, ia memutuskan mendatangi rumah tersebut bersama beberapa warga, sekuriti, serta polisi. Karena ada tamu penyewa rumah yang tak kunjung pulang, padahal jam sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB.

"Karena melihat kondisi itu, kecurigaan saya makin timbul. Kemudian saya kumpulkan beberapa warga dan mendatangi sekuriti, Pak Geradus. Kemudian kami mendatangi Polsek Bengkong meminta bantuan mendampingi. Saat itu ada satu petugas berjaga. Kami curiga kalau di rumah itu ada yang disembunyikan, seperti narkoba atau lainnya. Tapi kami tidak mau bergerak tanpa polisi, takutnya menyalahi aturan," jelasnya.

Setelah lapor, kemudian anggota Polsek Bengkong yang berjaga tersebut menghubungi rekannya untuk ikut ke lokasi melakukan pengecekan. 

"Tidak lama kemudian, datang tiga anggota Polsek Bengkong, dan kami pergi bersama-sama menuju rumah itu. Yang mengetok pintu rumah adalah Pak Geradus, sekuriti kami, dan saya berdiri di belakangnya. Begitu pintu dibuka, anggota polisi masuk dan saya bersama Pak Geradus juga ikut masuk ke dalam rumah," lanjut Lukman.

Di dalam rumah, lanjutnya, terdapat tujuh orang yang terdiri dari dua perempuan dan lima laki-laki. "Tamu mereka tiga orang laki-laki, dan rumah itu dihuni dua perempuan dan dua laki-laki. Kami yang ikut ke dalam rumah, tidak mendengar ada diantara mereka yang mengaku sebagai anggota BIN. Selain itu juga tidak ada senjata laras panjang di dalam rumah tersebut. Bahkan suasana di dalam rumah tidak ada cekcok mulut antar polisi dengan penghuni maupun tamu rumah," tegasnya.

Selain itu, saat diperiksa polisi, juga tidak ditemukan adanya barang bukti berupa narkoba. "Setelah diperiksa semua dan tidak ada apa-apa, kami langsung bubar," ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Geradus. Ia mengakui bahwa ialah yang mengetok pintu rumah dan kemudian anggota polisi masuk ke dalam rumah setelah pintu dibukakan. 

"Seperti yang saya bilang siang tadi, saya tidak melihat ada barang bukti narkoba. Tapi awalnya kami memang curiga dengan gerak gerik di dalam rumah. Karena tidak ditemukan apa yang kami curigai, kami meninggalkan rumah itu," tuturnya.

Editor: Dardani