Nelayan Mainland Minta Walikota Batam Beri Solusi Terbaik untuk Mereka
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 29-12-2015 | 16:05 WIB
IMG_20151209_103827.jpg
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan Batam, Masar (Foto : Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Nelayan di Kota Batam berharap agar Walikota Batam terpilih mampu memberikan kesejahteraan bagi nelayan bertarap hidup menengah ke bawah, khususnya nelayan yang berada di daerah mainland.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan Batam, Masar misalnya, sangat berharap Walikota terpilih memperhatikan kesejateraan dan ekonomi nelayan yang saat ini berjumlah 6.261 nelayan atau terdiri dari 6 kelompok nelayan itu.

"Sekarang ini, nelayan kita kesulitan mencari ikan dipinggir laut, khususnya di wilayah mainland. Tapi kalau di daerah hinterland, kehidupannya mereka masih sejahtera sampai sekarang," kata Mansar kepada BATAMTODAY.COM, Salasa (29/12/2015) 

Menurut Mansar, Batam merupakan daerah industri, sehingga pencarian ikan yang dilakukan dipinggir laut hanya mendapatkan sampah dan limbah pabrik saja. Akibatnya, hasil tangkapan nelayan semakin turun secara drastis dan bahkan membuat nasib nelayan di daerah mainland itu seperti berada di ujung tanduk.

"Termasuk Tanjungriau, Tanjunguma dan Nongsa yang kadar pencemaran lautnya sangat mengkhawatirkan. Sehingga nelayan terpaksa harus mencari ikan ketengah laut dengan menggunakan speedboat berukuran kecil. Dan itu sangat beresiko bagi keselamatan nelayan," katanya.

Untuk itu, Walikota Batam terpilih diminta memberikan solusi, terkait limbah yang keberadaannya semakin mengancam kelangsungan hidup mereka. "Kalau memang tidak ada solusinya, berikan kami kapal besar yang mumpuni, untuk mencari ikan di tengah laut. Sebab laut di Kepri ini, sangat berpotensi untuk mengangkat ekonomi nelayan," katanya lagi.

Meskipun hasil tangkapan ikan berkualitas tinggi belum begitu diminati masyarakat Batam, namun di negara tetangga Singapura menurut Mansar, ikan jenis kerapu dan kakap merah memiliki harga yang cukup bagus. Sehingga mampu mendongkrak ekonomi para nelayan. 

Editor: Udin