Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Malaysia Kunker ke BP Batam
Oleh : Roni Ginting
Selasa | 29-12-2015 | 09:23 WIB
IMG_1060.jpg
The Minister for International Trade and Industry of Malaysia, Dato’ Sri Mustapa Mohamed saat berkunjungan ke BP Batam. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - The Minister for International Trade and Industry of Malaysia (Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Malaysia), Dato’ Sri Mustapa Mohamed, melakukan kunjungan ke Batam, Senin (28/12/2015).


Tujuan dari kunjungan singkat Menteri Perdagangan Antarbangsa dan Industri Malaysia ini adalah untuk bertemu dengan Badan Pengusahaan Batam untuk membicarkan lebih jauh terkait connectivity progress atau perkembangan hubungan antar negara dirumpun Asia.
 
"Kita mengadakan silaturahmi dan berdiskusi mengenai status pembangunan di Batam, rencana di masa depan, serta potensi investasi bagi investor-investor khususnya dari Malaysia," kata Dato' Sri Mustapa.

Dalam kunjungan kedua kalinya di Batam, Dato’ Sri Mustapa Mohamed didampingi oleh Penasehat Hal Ehwal Ekonomi, Pesuruhajaya Tinggi Malaysia Datodi Singapura, Syed Mohd Faisal Syed Mohd Dardin.

Wakil Kepala Badan Pengusahaan Batam, Jon Arizal dan didampingi oleh Direktur Promosi dan Humas, Purnomo Andiantono kemudian memaparkan perjalanan pembangunan Batam yang dahulu merupakan kawasan bounded zone atau kawasan berikat yang kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2007 kawasan ini ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB).

Dengan statusnya sebagai KPBPB (Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas) ditambah dengan beragam fasilitas, insentif dan kemudahan dalam hal perijinan berinvestasi yang ditawarkan oleh BP Batam kepada investornya, Batam mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. 

Seluruh perijinan investasi asing ditangani oleh BP Batam dimana investasi terbesar berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, AS dan Korea. Pertumbuhan ekonomi di Batam juga telah memberikan nilai ekonomi yang tinggi bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan juga Provinsi Kepulauan Riau.

“Batam merupakan daerah di Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 6% melebihi pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar 4,5%. Untuk Ekspor kita 10% dari nasional.” Jelas Jon Arizal.

Sektor-sektor terkemuka di Batam yang juga menarik perhatian Menteri Industri dan Perdagangan Antar bangsa Malaysia yakni sektor Industri, Perdagangan dan Perhotelan atau Pariwisata.

Pulau Batam yang dikembangkan sebagai kawasan industri sejak tahun 1971 ini, juga telah memilki 7 lapangan golf berstandar internasional, dengan 70 hotel berbintang dan 2 marina untuk para wisatawan. Hal ini menjadi perhatian menarik bagi Malaysia, mengingat selama ini tujuan wisata resort dan lapangan golf justru mereka cari di Jakarta dan Bali. Batam yang merupakan kawasan dengan kunjungan pariwisata terbesar ketiga setelah Bali dan Jakarta, akan dipromosikan Dato’ ketika kembali ke Malaysia, mengingat jarak yang sangat strategis berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.
 
Di penghujung diskusi mereka juga dibahas mengenai kesiapan negara-negara di kawasan Asia dalam menghadapi ASEAN Economic Community yang telah resmi dideklarasikan oleh para pemimpin negara-negara di kawasan ASEAN dan dimulai pada Januari 2016. Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dinilai telah berpengalaman dan mampu menjadi leader dalam menghadapi ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Dengan adanya pertemuan ini diharapkan kedepan akan muncul komunikasi yang lebih intensif untuk membangun peluang investasi Malaysia di Batam dan terjalin hubungan kerja sama yang baik dalam bidang industri, perdagangan dan pariwisata. 

Editor: Dardani