Pelaku Mengaku Tidak Berniat Melukai Petugas Lion Air
Oleh : Hadli
Rabu | 16-12-2015 | 20:20 WIB
IMG_20151216_141416.jpg
 Puntas Penjaitan (54) terduga pelaku pencekikan petugas Lion Air Saat menjalani pemerisaan di Polsek Kawasan Bandara internasional Batam (Foto : Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puntas Penjaitan (54), salah satu calon penumpang Pesawat Lion Air mengaku kepada penyidik Polsek Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, sedikitpun tidak berniat untuk mencelakai petugas Lion Air.

"Seditpun tidak ada dalam benak saya untuk mencelakai atau mencederai. Hanya spontan," katanya saat menjawab pertanyaan penyidik di Polsek Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Rabu (16/12/2015).

Dia mengatakan, tidak ada perlawanan dari Febry Irawan, petugas Lion Air. Namun kejadian tersebut sempat dilerai oleh calon penumpang lain yang ikut protes akibat tidak adanya kepastian penerbangan ke Silangit, Sumatra Utara.

"Dia (Febry Irawan-red) tidak membalas. Kami dileraikan calon penumpang yang ada disitu. Dan setelahnya kami adu argumen. Itu aja," katanya kembali.

Kepada BATAMTODAY.COM, Puntas mengaku tidak tahu lagi harus berbuat apa. Keluarganya saat ini masih menunggu dirinya di kampung halaman, untuk perayaan hari Natal. Bahkan, ia tidak tahu bagaimana melakukan proses perdamaian dengan korban, karena belum mendapat arahan dari pihak Kepolsian.

"Keluarga saya saat ini masih menunggu. Tidak tau bagaimana caranya (mediasi-red). Pihak polisi juga belum memberi arahan apa yang harus saya lakukan untuk mengakhiri," tuturnya dengan nada lesu.

Sementara itu, Febry Irawan staf Lion Air yang dikonfirmasi mengaku, tidak ada yang salah dalam penyampaian informasi yang diberikannya kepada calon penumpang.

"Saat itu saya menyampaikan informasi atas keterlambatan penerbangan penumpang akan mendapatkan biaya konpensasi sebesar Rp‎300 ribu perorang. Saat itu prosesnya masih berjalan, tiba-tiba kejadian itu terjadi," katanya singkat.

Kapolsek Kawasan Bandara Internasional, AKP Thomas Charles menuturkan, kejadian bermula ketika pesawat Lion Air mengalami keterlambatan penerbangan tujuan Silangit Sumatra Utara selama 4 jam.

Petugas kata dia, sudah berupaya melakukan pendataan untuk pembayaran konpensasi sebanyak Rp300 ribu perpenumpang, akibat pesawat mengalami kerusakan.

"Sementara tujuan Silangit dalam satu minggu hanya tiga kali penerbangan. Namun dipastikan, bila pesawat sudah selesai diperbaiki, hari ini juga akan diberangkatkan. Setelah itu peristiwa pencekikan yang dilakukan salah seorang calon penumpang kepada petugas Lion Air terjadi," ujarnya.

Lebih jauh Thomas mengatakan, belum ada tanda - tanda upaya mediasi dari pelaku. Sejauh ini pihaknya masih memeriksa saksi - saksi. "Belum ada dari pelaku mengarah kesana, tapi coba lihat nanti, karena kita juga masih memeriksa saksi - saksi. Barangkali nanti ada mengarah kesana," tuturnya.

Thomas juga belum bisa memastikan, apakah kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polresta Barelang atau proses penyelidikan tetap dilakukan pihaknya.

Diruang berbeda, beberapa orang anggota Polsek Kawasan Bandara menilai, perbuatan pelaku merupakan spontanitas dan kewajaran atas kekecewaannya kepada pihak maskapai penerbangan yang belum memberikan keputusan jadwal keberangkatan, setelah empat jam menunggu tanpa kepastian.

"Kalau saya diposisi yang berangkat pasti juga akan marah. Tapi perbutannya itu yang salah," kata anggota yang tidak ingin namanya disebutkan itu. 


Editor : Udin