Hotspot Meningkat, Pemerintah Tambah Pesawat Water Bombing
Oleh : Ahmad Rohmadi
Selasa | 21-10-2015 | 10:05 WIB
asap.jpg
Ilustrasi kebakaran hutan. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi masalah yang serius pemerintah Indonesia untuk bisa segera mengatasinya.

Rapat Terbatas tentang isu-isu strategis bidang politik, hukum dan keamanan di Istana Presiden salah satunya membahas penanganan darurat asap akibat karhutla dan hotspot yang masih terus meningkat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa Menkopolhukam telah meminta tambahan 5 unit air tractor,  3 unit untuk di Sumatera Selatatn (Sumsel) dan 2 unit untuk Kalimantan Tengah (Kalteng).

BNPB diminta menghitung berapa keseluruhan pesawat sejenis Bombardier, Be-200 dan Air Tractor untuk water bombing, jika perlu ditambah masing-masing jenis pesawat itu 5 unit.

Water bombing dikombinasikan dengan bahan kimia. Penggunaan pesawat di Sumsel, Kalteng dan Papua atau daerah lain yang terbakar besar.

"Pemerintah juga akan segera menghubungi Rusia, Canada, Australia dan lainnya yang memiliki jenis pesawat tersebut," kata Sutopo, Rabu (21/10/2015).

Sedangkan untuk operasi darat, Panglima TNI akan mengganti pasukan TNI yang sudah sebulan lebih di lapangan dengan personil baru. Selain itu menyampaikan agar dibentuk tim untuk patroli dan tim pemburu pembakar lahan/hutan.

Kondisi cuaca kering membuat karhutla berpotensi makin meningkat. Karena itu Pemerintah akan menambah kekuatan satgas udara dengan tambahan pesawat water bombing.

Sementara itu, pantauan satelit Terra Aqua mendeteksi ada 3.226 hotspot yang tersebar di seluruh indonesia.

Indonesia Bagian Barat : 2.407 titik
- Sumsel: 797 titik
- Riau : 39 titik
- Kep. Riau : 2 titik
- Kep. Babel: 39 titik
- Jambi: 175 titik
- Lampung: 8 titik
- Kalteng: 910 titik
- Kalsel: 231 titik
- Kaltim: 160 titik
- Kalbar: 22 tiitk
- Jatim: 20 titik
- Jabar: 4 titik

Indonesia Bagian Timur : 819 titik
- Papua: 584 titik
- Papua Barat: 48 titik
- Maluku: 88 titik
- Maluku Utara: 36 titik
- NTT: 13 titik
- NTB: 11 titik
- Sulsel: 23 titik
- Sulbar: 9 titik
- Sulteng: 6 titik
- Sulut : 1 titik

Editor: Dardani