Meski Melambat, Kepri Masih Mengalami Pertumbuhan Tertinggi di Sumatera
Oleh : Ahmad Rohmadi
Kamis | 08-10-2015 | 15:55 WIB
gusti-raizal-kadin.jpg
Kepala Kantor perwakilan BI Prov Kepri Gusti Raizal Eka Putra Saat sambutan pada acara Pembukaan Rapat Pimpinan Kadin Kota Batam. (Foto: dok. BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Meskipun pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ikut melambat dari dampak pelambatan ekonomi secara nasional, namun ternyata, Kepri masih tercatat sebagai provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra menuturkan bahwa Kepri mengalami perlambatan pertumbuhan yang cukup signifikan. "Pada triwulan kedua mengalami perlambatan sekitar 5,57 jauh menurun pada triwulan pertama yang mencapai level sebesar 7,14  persen," kata Gusti, Kamis, (8/10/2015).

"Namun meskipun melambat Kepri tercatat sebagai Provinsi yang pertumbuhan tertinggi di Sumatera," imbuhnya.

Gusti jelaskan dari sisi permintaan pelambatan ekonomi didorong karena pelambatan pada konsumsi rumah tangga dan investasi serta juga melemahnya ekspor dan impor.

Menurutnya perlambatan konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh penurunan pendapatan dan daya beli masyarakat karena imbas dari pelemahan sektor industri.

"Sedangkan investasi yang melambat  terpengaruh oleh permintaan global," katanya.

Sementara untuk ekspor dan dan impor juga ikut melambat karena dampak dari perlambatan ekonomi disejumlah negara.

Kemudian pada penawaran pelemahan terjadi hampir diseluruh sektor termasuk sektor utama, yaitu industri pengelolahan, kontruksi pertambangan serta perdagangan.

Ketergantungan impor Kepri yang tinggi terhadap bahan baku menunjukan masih lemahnya produksi dari hulu dan hilir yang membuat perekonomian begitu sangat sensitif terhadap dinamikan perkonomian global

"Sistem perdagangan yang terbentuk juga belum mampu memberikan nilai tambah dan optimal perokonomian kita," katanya.

Editor: Dodo