AJI dan FES Kerjasama Gelar Workshop BPJS
Oleh : Ahmad Rohmadi
Kamis | 01-10-2015 | 17:47 WIB
AJI_Logo.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam  - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam bersama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) menggelar workshop jurnalis dengan tema "Bagaimana Sistem Jaminan Sosial (BPJS) Bekerja".

Ketua AJI Batam M Zuhri mengatakan sejak tahun 2013 lalu, AJI dan FES telah bekerjasama untuk memberikan peningkatan kapasitas dan pemahaman pada jurnalis di beberapa daerah terkait sistem jaminan sosial.

Media massa atau jurnalis diharapkan bisa memahami dasar dan bagaimana Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan ataupun BPJS Kesehatan ini bekerja. 

"Dengan pahamnya jurnalis tentang pola jaminan sosial, diharapkan bisa memberikan dampak terhadap masyarakat banyak," kata Zuhri, Kamis (1/10/2015).

Selain bentuk pengawasan publik, masyarakat pun diharapkan dapat mendapatkan informasi yang akurat terkait BPJS, sehingga badan yang dibentuk oleh uang iuran pekerja ini bisa termanfaatkan sebagaimana mestinya.

Ia mengatakan bahwa pada tahun 2013 lalu, AJI Indonesia dan FES juga telah menyelenggarakan kegiatan yang sama di beberapa kota di Indonesia, yaitu Jambi, Mataram, Pontianak, Lampung, Kendari, Mamuju, Maumere, Gorontalo, dan Banyuwangi.

Karena, respons yang cukup baik dari peserta selama pelatihan serta hasil liputan peserta sebagai follow-up kegiatan, menjadi dasar AJI dan FES kembali akan menyelenggarakan kegiatan serupa di kota lainnya, yaitu Medan, Samarinda, Makassar, dan Batam.

Adapun salah satu tujuannya Zuhri sebutkan adalah untuk memberikan pemahaman kepada jurnalis tentang isu-isu kesejahteraan masyarakat dan juga memberi pemahaman tentang memahami dasar dan bagaimana BPJS bekerja.

"Sehingga media bisa memonitoring BPJS dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai hal tersebut secara komprehensif," jelasnya. Baca juga: BPJS Kesehatan Tantang Wartawan Kepri Ikut Lomba Karya Tulis Jurnalistik Berhadiah Total Rp47,5 Juta

Selain itu menurutnya juga menjadi ajang jurnalis bertukar pengalaman dalam membuat pemberitaan tentang isu kesejahteraan masyarakat, sehingga memperkaya ide-ide liputannya.

Workshop sendiri akan diselenggarakan selama dua hari yang melibatkan 25 orang jurnalis dari lokal di wilayah Batam dan sekitar Kepulauan Riau "Workshop dilaksanakan di The Hills Hotel Nagoya tanggal 2 dan 3 Oktober," lanjutnya.

Peserta yang tertarik akan diminta mengirimkan alasannya mengikuti workshop ini serta hubungan dengan rencananya membuat liputan terkait isu, sebagai bahan pertimbangan panitia menentukan peserta workshop.

Materi workshop didesain dengan membaginya ke dalam dua bagian, yaitu bagian pendalaman isu dan bagian jurnalistik. Pada pendalaman isu akan mengeksplore materi terkait Jaminan sosial dan rencana implementasinya di Indonesia untuk memberikan input pada pemahaman jurnalis.

Tiga orang narasumber akan dihadirkan dalam proses ini, yaitu dari BPJS, akademisi, serta narasumber lokal dari kalangan pemerintah.

Sedangkan pada bagian jurnalistik akan membahas skill dan pengetahuan jurnalisme, serta etika profesi jurnalis dikaitkan dengan penerapannya dalam isu jaminan sosial ini.

Titik berat pembahasan adalah pada bagian membangun ide liputan dan membuat rencana liputan terkait isu jaminan sosial. Hasil dari workshop ini adalah berbagai rencana liputan dari peserta tentang isu jaminan sosial.

Setelah workshop, Zuhri jelaskan peserta akan didorong untuk membuat liputan terkait isu jaminan sosial. Proposal liputan yang sudah dibahas dalam workshop diharapkan bisa diimplementasikan melalui hasil liputan para jurnalis di media masing-masing.

Untuk mendorong proses ini, selain melakukan komunikasi yang intens dengan para peserta setelah workshop, juga akan diadakan semacam kompetisi untuk memilih liputan peserta terbaik terkait isu jaminan sosial.

Lima liputan yang telah dipublikasikan di media massa dari masing-masing daerah akan dipilih di akhir periode program. Kemudian diterbitkan kembali secara nasional melalui website dan jaringan media sosial AJI Indonesia.

"Diharapkan tulisan-tulisan tersebut bisa menjadi referensi kalangan jurnalis lainnya yang akan meliput isu jaminan sosial maupun masyarakat umum yang membutuhkan informasinya," tutupnya.

Editor: Dodo