Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengembang Kecil Terancam Gulung Tikar
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 10-09-2015 | 17:27 WIB
djaja_roeslim1.jpg
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam, Djaja Roeslim.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam, Djaja Roeslim mengatakan bawa terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing memiliki imbas negatif kepada dunia usaha di Batam, khususnya pengusaha yang bergerak di bidang properti.

Ia menjelaskan, lemahnya nilai tukar rupiah berimbas pada tingginya harga bahan-bahan bangunnan yang tentunya akan meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pengembang.

"Harga bahan bangunan tinggi, tentu biaya meningkat," kata Djaja kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (10/9/2015).

Akan tetapi, pengembang tidak berani menaikkan harga jual ke konsumen mengingat kondisi pasar atau penjualan yang sedang lesu saat ini.

"Seharusnya harga penjualan naik, tapi kita masih bertahan di harga lama karena pertimbangan lesunya kondisi market dimana penjualan menurun sampai 20 persen. Kondisi tersebut tentunya akan mengurangi keuntungan kita," terangnya.

Menurutnya, jika keadaan sulit saat ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan ada pengembang yang gulung tikar karena tidak mampu menutupi biaya pengeluaran.

"Sementara ini belum ada pengembang yang gulung tikar. Pengembang profesional akan bisa survive, dikhawatirkan pengembang kecil akan gulung tikar," tutup Djaja Roeslim.

Editor: Dodo