Enam Penderita Pneumonia Meninggal

Pengaruh Cuaca, Penderita ISPA di Batam Meningkat
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 09-09-2015 | 14:44 WIB
sri_rupiati_baru.jpg
Sri Rupiati, Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Faktor cuaca yang tak menentu membuat penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan, beberapa waktu terakhir.

Data yang didapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam tiga bulan terahir Mei hingga Juli tercatat penderita ISPA sebanyak 11.481 jiwa. Sedangkan penyakit Pneumonia usia 0 hingga 4 tahun sebanyak 4.658 kasus. Enam penderita diantaranya dilaporkan meninggal. 

Dengan rincian pada bulan Mei penderita ISPA 3.599, Juni 5.004 dan Juli 2.878 jiwa. Sementara itu penderita penyakit Pneumonia yang sering menyerang anak balita 0-4 tahun pada Mei 1.488 penderita, Juni 1.987 penderita, empat diantaranya tewas dan Juli 1.123 jiwa, dua diantaranya meninggal.     

"Jumlah ini sifatnya memang naik turun, tapi kecenderungan akan terus bertambah," ujar Sri Rupiati, Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam, Rabu (9/9/2015). 
 
Sri mengatakan dilihat dari laporan penderita ISPA ada kenaikan jumlah penderita setiap bulannya. Namun jumlah itu akan terus naik lantaran Batam kini krisis air. "Jumlah ISPA ini tidak akan menentu lantaran batam tidak memiliki musim," katanya.

Artinya penyakit ISPA memang tidak hanya disebabkan oleh debu yang berasal dari jalanan, namun juga karena faktor cuaca. Khususnya keadaan cuaca yang kerap berubah-ubah dalam beberapa bulan terakhir. 

"Cuaca juga menjadi salah satu penyebab orang bisa terserang penyakit Ispa. Baik ringan maupun berat," katanya.

Untuk mencegah banyaknya korban penyakit ISPA, Sri mengimbau agar masyarakat dapat membentengi diri dengan pola hidup sehat. Selain itu jika bepergian tentunya selalu menggunakan masker ataupun sejenisnya. 

"Biasakan diri dengan pola hidup sehat dan menggunakan masker bila bepergian ke mana pun. Karena partikel dari debu maupun virus yang terbawa udara sulit terdeteksi oleh mata," pungkasnya.

Editor: Dodo