Penggusuran Ruli Berujung Bentrok

Pria Ini Digotong dari Lokasi Penggusuran Ruli di Samping Edukits
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 01-09-2015 | 12:15 WIB
gotong-pria.jpg
Seorang pria terpaksa digotong dari lokasi penggusuran ruli di samping Edukits.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rusuh yang terjadi di RT 08/RW 16, Baloi Kolam, samping Edukits, Batam, mengakibatkan salah seorang pria terpaksa digotong dari lokasi menuju jalan raya. Diduga, pria tersebut anggota massa yang datang merusak rumah warga, Selasa (1/9/2015).

Belum diketahui penyebabnya. Namun pria yang mengikatkan sebuah pita di pinggangnya tersebut terlihat lemas. Kemudian para rekannya langsung menaikkan ke atas mobil untuk melakukan penyelamatan secepatnya.

Dalam penggusuran rumah warga tersebut, salah satu dari petugas BP Batam nyaris dihajar warga. Ia langsung berusaha kabur. Namun pewarta sendiri belum mendapat keterangan pasti dari pihak yang berkaitan dengan rusuh ini.

Sebelumnya, kisruh penggusuran ruli di RW 16, Baloi Kolam, samping Edukits, Batam, akhirnya berujung bentrok. Perusahaan yang menurunkan ratusan orang yang juga diback up Ditpam BP Batam secara paksa merobohkan rumah warga yang dibangun di atas perbukitan dekat Simpang Jam, Selasa (1/9/2015) pagi.

Pantauan di lokasi, ratusan massa mulai merobohkan rumah yang mengarah ke jalan, sekitar pukul 09.50 WIB. Namun mereka sudah mulai berkumpul sejak pagi tadi. Mereka masuk melalui gerbang di seberang Perumahan Kembang Sari.

Proses perobohan rumah tersebut awalnya berjalan lancar dan tidak ada perlawanan dari warga yang tinggal, sehingga massa melanjutkan merobohkan rumah ke atas bukit sambil memegang kayu.

Begitu massa tiba di atas bukit, salah seorang warga yang tinggal di lokasi tiba-tiba datang dan menyerang salah satu petugas Ditpam BP Batam. Petugas tersebut berusaha kabur dan serangan balasan dari warga dimulai.

Massa kemudian kocar kacir begitu warga mulai menyerang sambil menggunakan panah, sehingga penggusuran yang dilakukan perusahaan terhenti.

Bentrok tersebut berlangsung tidak begitu lama, karena massa langsung kabur saat diserang warga. Ditambah aparat kepolisian yang datang langsung mencoba menenangkan suasana di lokasi.

Massa yang berjumlah ratusan tersebut, mengikatkan pita di tubuhnya sebagai tanda pengenal. Sebagian massa tersebut tampak mengenakan seragam Wanra.

Editor: Dodo