Pemilik Pangkalan Tolak Uji Coba Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg di Kota Batam
Oleh : Gokli Nainggolan
Senin | 17-08-2015 | 16:59 WIB
pangkalan-gas.jpg
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Rencana Kementerian ESDM menjadikan Kota Batam salah satu kota percontohan penghapusan subsidi gas elpiji 3 kilogram, yang diganti dengan program pemberian dana tunai, menuai penolakan dari kalangan masyarakat, khususnya pemilik pangkalan resmi.

Hal ini disampaikan koordinator pangkalan gas elpiji bersubsidi di Batam, DM Chandra, setelah berkoordinasi dengan pemilik pangkalan lainnya. Menurut dia, program pemerintah menjadikan Kota Batam sebagai pilot project penghapusan subsidi gas elpiji belum tepat karena akan berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok lainnya.

Selain itu, kata Chandra, beberapa program pemerintah pencabutan subsidi yang pernah diuji coba di Kota Batam, seperti subsidi minyak tanah, dan konversi ke gas elpiji belum sepenuhnya berhasil. Seharusnya, sambung dia, sebelum dilakukan pencabutan subsidi, pemerintah lebih dahulu menjalankan aturan penggunaan subsidi agar tepat sasaran.

"Kami, para pemilik pangkalan gas elpiji subsidi yang resmi menolak rencana Kementerian ESDM itu. Batam belum tepat dijadikan sebagai pilot project pencabutan subsidi gas elpiji," kata dia, ditemui di Kecamatan Sagulung, Sabtu (17/8/2015) siang.

Chandra menambahkan, beberapa rumah makan berskala restoran terindikasi menggunakan elpiji 3 kilogram. Tetapi, kata dia, jumlah restoran di Batam masih lebih sedikit dibanding pedang kaki lima (PKL) dan rumah tangga yang benar-benar membutuhkan elpiji bersubsidi tersebut.

"Kebutuhan PKL di Batam rata-rata dua tabung per hari dan rumah tangga dua tabung per bulan. Kalau subsidi dicabut, maka harga per tabung bisa mencapai Rp50 ribu. Otomatis harga makanan bakal naik semua. Masyarakat kurang mampu itu akan menjerit. Pemerintah perlu memikirkan itu," jelasnya.

Pencabutan subsidi elpiji 3 kilogram masih sebatas rencana dan Kota Batam salah satu tempat untuk uji coba. Sebagai pengganti subsidi, pemerintah akan memberikan dana bantuan Rp50 ribu per bulan kepada masyarakat kurang mampu melalui Kartu Keluraga Sejahtera (KKS).

Selain Kota Batam, uji coba pencabutan subsidi elpiji 3 kilogram itu juga akan dilakukan di Kota Tarakan dan Banten. Setelah subsidi dicabut, maka harga elpiji 3 kilogram akan mengikuti harga pasar seperti harga elpiji 12 kilogram. (*)

Editor: Roelan