Kondisi Korban Penembakan APMM Malaysia Membaik, Investigasi Masih Berlangsung
Oleh : Redaksi
Selasa | 04-02-2025 | 12:04 WIB
5-WNI-Ditembak.jpg
5 WNI ditembak aparat APMM, 1 tewas dan 4 dirawat di dua rumah sakit Malaysia. (Foto: Net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Salah satu korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), MH asal Aceh, kini dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan telah dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

Kementerian Luar Negeri RI telah menginformasikan perkembangan ini kepada keluarga korban. Sementara itu, satu WNI lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, dan identitasnya belum dapat diverifikasi.

Dalam perkembangan terbaru, Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) telah menangkap seorang WNI pada 1 Februari 2025 di Selangor, yang diduga terkait dengan insiden ini. WNI tersebut masuk ke Malaysia dengan visa turis dan kini ditahan untuk membantu penyelidikan.

"Hingga saat ini, KBRI Kuala Lumpur belum menerima notifikasi kekonsuleran dari pihak berwenang Malaysia. Menindaklanjuti hal ini, KBRI telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Pemerintah Malaysia untuk meminta klarifikasi serta akses kekonsuleran bagi WNI yang ditahan," tulis Kemlu, dalam laman resminya, Senin (3/2/2025).

Sebelumnya, pada 31 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Selangor untuk membahas penyelidikan insiden penembakan ini. Pihak kepolisian Malaysia berkomitmen melakukan investigasi secara menyeluruh, cepat, dan transparan, termasuk terhadap petugas APMM yang terlibat. Salah satu dari tiga pasal yang digunakan dalam penyelidikan mengacu pada Akta Senjata Api, yang memungkinkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap dugaan kesalahan penggunaan senjata oleh petugas APMM.

Sebagai langkah awal, aparat APMM yang bertugas saat kejadian telah dibebastugaskan, sementara APMM sendiri menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan PDRM dalam investigasi ini.

Selain MH, dua WNI lainnya, yakni MZ dan HA, yang mengalami luka tembak telah dinyatakan sembuh dan saat ini tengah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Kedua WNI tersebut diketahui berasal dari Provinsi Riau.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan, sementara Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan dan memastikan perlindungan hukum bagi seluruh WNI yang terlibat.

Editor: Gokli