Disperindag Wajibkan Masyarakat Pakai QR Pertamina dan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 22-01-2025 | 17:04 WIB
AR-BTD-4246-Gustian-Riau.jpg
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau. (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Meskipun masyarakat Batam telah memeliki QR My-Pertamina untuk pembelian BBM bersubsidi Pertalite yang menjadi program pemerintah pusat, akan tetapi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam mewajibkan untuk memiliki fuel card 5.0.

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau menegaskan para pemilik kendaraan yang tidak memiliki Fuel Card 5.0, tidak akan mendapatkan pelayanan untuk membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite.

"Sifatnya wajib, bukan sukarela. Kalau sukarela, maka pemilik kendaraan bersedia menggunakan Pertamax, walau sudah punya QR Code," jelas Gustian saat ditemui di ruangannya, Selasa (21/1/2025).

Kewajiban ini disebut sebagai upaya mengendalikan kuota pembelian BBM bersubsidi per hari, bagi masing-masing jenis kendaraan roda empat, dan disebut telah melalui kajian telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

Uji coba untuk penerapan aturan ini telah dimulai sejak, Kamis (15/1/2025) kemarin. Diakuinya Pemko Batam menargetkan memulai mewajibkan program ini, pada Maret 2025 mendatang, meski sempat tertunda dari jadwal awal Agustus 2024 lalu, ia berharap akhir Februari 2025 program ini rampung.

Dalam prosesnya, Pemko Batam menargetkan memulai program Fuel Card 5.0, setelah pendaftar mencapai angka 80 persen dari total 238.750 unit kendaraan roda empat yang terhitung di tahun 2024.

Disinggung mengenai ketersediaan kartu kendali, Gustian menjelaskan, dengan bekerjasama dengan tiga perbankan telah menyediakan 150 ribu kartu, dengan total pendaftar yang baru mencapai angka 25 ribu. Ketiga Bank itu adalah, Bank Sumut, Bank Bukopin (KB Bank) dan CIMB Niaga.

"Saat ini sedang berproses, kartu yang ada barcode sekitar 150 ribu. Pendaftar sebanyak 25 ribu. Untuk menuju kesana maka teman-teman perbankan semakin gencar. Kalau sudah sampai angka 80 persen, maka kita akan jalan," jelasnya.

Disperindag Klaim Fuel Card 5.0 Berbeda Dengan QR Code MyPertamina

Kadisperindag Batam, Gustian Riau mengklaim perbedaan signifikan dari kartu kendali Fuel Card 5.0 dengan QR Code MyPertamina yang menjadi program pemerintah pusat.

Menjadi satu-satunya kartu kendali bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite di Indonesia, Fuel Card 5.0 akan membatasi pembelian Pertalite bagi satu unit kendaraan roda empat per hari.

"QR Code MyPertamina, hanya untuk mendata total kendaraan. Total pembelian bisa 120 liter per mobil. Sisa itu banyak diambil orang, untuk penggunaan lain. Punya kita untuk membatasi, sehingga kuota setahun cukup," ujarnya.

Terkait batasan menggunakan Fuel Card 5.0 dengan kapasitas mesin 1.400 cc hanya dapat membeli 20 liter perhari, sementara kendaraan roda empat di atas 1.400 cc dibatasi hanya dapat membeli 15 liter per hari.

Begitu juga bagi kendaraan roda empat yang digunakan sebagai angkutan umum, hanya dapat membeli 35 liter per hari. Sementara kendaraan operasional bagi transportasi online, hanya diperbolehkan membeli 30 liter per hari, dan mobil khusus angkutan barang sebanyak 20 liter per hari.

Gustian menjelaskan dengan keberhasilan pelaksanaan Fuel Card 3.0 untuk pembelian Solar, Disperindag Batam meyakini, penggunaan kartu kendali bagi Pertalite juga dapat berlangsung dengan baik.

"Karena memang satu-satunya yang bisa menghemat uang negara terkait dengan subsidi. Jadi subsidi ini sangat berarti bagi pemerintah dan melalui kartu ini (Fuel Card) tepat sasaran bisa tepat volume," ujarnya.

Dikatakan Gustian, rencana peluncuran kartu kendali Fuel Card 5.0 bagi masyarakat Kota Batam, disebut hanya bekerjasama dengan tiga perbankan tersebut, setelah dua kali melakukan pertemuan dengan 23 perbankan yang ada di Kota Batam.

"Bahkan sudah sampai ke Jakarta, dalam rangka presentasi tapi mereka belum siap dan akhirnya hanya tiga bank yang digandeng Pemkot Batam untuk program ini," jelasnya.

Editor: Yudha