Program Makan Bergizi Gratis Sudah Jangkau 31 Provinsi, Capai 650 Ribu Penerima Manfaat
Oleh : Redaksi
Sabtu | 18-01-2025 | 09:04 WIB
Dadan_BGN.jpg
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (tengah) di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025) (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjangkau banyak sekolah di 31 provinsi, termasuk sekolah luar biasa (SLB). Setiap menu yang dibagikan pun dipastikan oleh ahli gizi.

"Badan Gizi menempatkan satu ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dan mereka dari awal sudah harus mendeteksi kebutuhan-kebutuhan khusus apa yang ada di setiap satuan pelayanan," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana usai melakukan rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Jumat (17/1/2025).

Dadan menjelaskan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi itu juga memiliki data terkait kebutuhan maupun makanan yang tidak dapat dikonsumsi oleh masing-masing siswa.

Dia mencontohkan bahwa terdapat seorang anak di Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang tidak bisa makan alias fobia terhadap nasi.

Langkah serupa pun diterapkan di SLB. "Contoh ya, di Warung Kiara seperti Bojong Koneng ada satu anak masing-masing yang fobia nasi, dan itu diperhatikan. Kemudian kami sekarang sudah melayani SLB, itu pun juga kebutuhan menunya diperhatikan oleh ahli gizi," ucap Dadan.

Ahli gizi pun menerima aspirasi siswa yang memang tidak bisa makan jenis makanan tertentu untuk diakomodasi.

"Kemudian kami dapat laporan dari Papua bahwa banyak yang alergi, maka alerginya kita identifikasi supaya tidak diberikan makanan yang menimbulkan alergi," ucap Dadan.

Dadan menambahkan, Presiden RI Prabowo Subianto ingin percepat pemerataan program MBG agar segera dapat melayani para siswa dan ibu hamil di Indonesia. Dadan menyampaikan pesan dari Prabowo dalam rapat terbatas, semua kementerian dan lembaga perlu fokus dalam menjalankan pemerataan ini.

"Bapak Presiden ingin melakukan percepatan karena beliau sangat concern dengan tuntutan anak-anak yang belum kebagian makan bergizi, karena banyak laporan, banyak anak-anak yang bilang ke orang tuanya bahkan yang baru berumur lima tahun mengatakan 'ibu, kenapa saya belum dikasih makan oleh Bapak Prabowo sementara teman-teman saya sudah'," ungkap Dadan.

Adapun dalam kurun waktu sejak pemberlakuan MBG mulai 6 Januari 2025, program tersebut telah berjalan di 31 provinsi. Hingga kini, total telah melayani lebih dari 650 ribu penerima.

"Alhamdulillah, ini sudah berjalan hampir 10 hari dan kami sudah melakukan kegiatan di 31 provinsi mencakup 230 satuan pelayanan yang sudah melayani lebih dari 650 ribu penerima manfaat yang sampai sekarang sudah ada dan ini setiap waktu terus bertambah," ujar Dadan.

Target selanjutnya, Dadan menyampaika, pemerintah akan menambah penyebaran pembagian program MBG pada Januari-April 2025 sebanyak tiga juta penerima manfaat. Adapun target April-Agustus 2025 mencapai enam juta penerima manfaat.

"Sehingga insya allah nanti selama bulan Januari sampai April akan bertambah menjadi melayani tiga juta. Nanti di bulan April sampai Agustus akan melayani enam juta," tutur Dadan.

Untuk itu, Dadan mengatakan, diperlukan kerja sama yang lebih erat dan gencar lagi antarlintas kementerian yang berkecimpung dalam program MBG. Tujuannya agar anak-anak di sekolah lekas mendapatkan MBG dengan cepat.

Editor: Surya