Tradisi Pemotongan 'Nasi Besar' Warnai Perayaan Hari Jadi Batam ke-195, Potongan Pertama untuk Wali Kota
Oleh : Aldy
Rabu | 18-12-2024 | 12:04 WIB
18-12_potongan-nasi-besar-1_0319348348.jpg
Potongan pertama Nasi Besar dilakukan oleh Ketua DPRD Batam, Muhammad Kamaluddin, yang kemudian diserahkan kepada Wali Kota Batam, Muhammad Rudi pada momen perayaan Hari Jadi Batam (HJB) ke-195, Rabu (18/12/2024). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam -- Semangat budaya kebersamaan melingkupi Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, Rabu (18/12/2024), dalam momen perayaan Hari Jadi Batam (HJB) ke-195.

Tradisi pemotongan Nasi Besar pun menjadi sorotan utama. Tradisi ini bukan hanya simbol, tetapi juga pengingat akan nilai luhur budaya Melayu yang terus dijaga.

Meski disebut Nasi Besar, hidangan ini sejatinya berupa pulut kuning --ketan yang dimasak dengan kunyit. Pulut kuning ini dibentuk menyerupai bukit kecil, dihias dengan bunga telur, dan diletakkan di atas dulang berkaki bernama pahar. Tradisi ini menggambarkan kehalusan budi pekerti masyarakat Melayu, yang diharapkan dapat menjadi pedoman para pemimpin Batam.

"Ini simbol kebudayaan Melayu. Tantangan ke depan tidaklah mudah, dan diperlukan komitmen bersama untuk memajukan Batam," ujar Ketua DPRD Batam, Muhammad Kamaluddin.

Layaknya nasi tumpeng, potongan pertama Nasi Besar dilakukan oleh Ketua DPRD Batam Muhammad Kamaluddin, yang kemudian diberikan kepada Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Potongan kedua diberikan kepada Wakil Wali Kota Amsakar Achmad, sementara potongan ketiga diserahkan kepada Ketua LAM Batam, YM H Raja Muhammad Amin. Potongan terakhir diberikan kepada Zuriat Nong Isa, sebagai penghormatan kepada leluhur dan sejarah panjang Kota Batam.

Dalam pidato penutupnya, Wali Kota Muhammad Rudi menyampaikan permohonan maaf jika pembangunan kota belum mencapai titik maksimal. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota dan DPRD untuk mewujudkan visi Batam Emas 2045 --kota yang berbudaya dan berkelanjutan.

"Mari bersama-sama mendukung terwujudnya Batam Emas 2045," ujar Rudi, dengan suara bergetar penuh haru.

Sebagai penutup, Ketua DPRD Muhammad Kamaluddin mengajak seluruh peserta rapat untuk mendoakan almarhum Nyat Kadir, salah satu tokoh penting yang telah berjasa dalam pembangunan Batam. "Sejenak mari kita mendoakan almarhum Nyat Kadir," ujarnya, menutup momen reflektif yang penuh makna.

Tradisi pemotongan Nasi Besar dalam HJB ke-195 ini tak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga harapan untuk kebersamaan dan kemajuan Kota Batam di masa depan.

Editor: Gokli