Upaya Kementerian BUMN melalui Perumnas Dukung Program 3 Juta Rumah
Oleh : Redaksi
Senin | 02-12-2024 | 19:04 WIB
Program-3jt-rumah.jpg
(ki-ka): Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Menteri PKP, Maruarar Sirait. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perum Perumnas terus berkomitmen mendukung program strategis nasional pemerintah, yaitu Program 3 Juta Rumah. Sebagai satu-satunya BUMN pengembang perumahan rakyat, Perumnas telah berperan aktif dalam menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat.

Dukungan ini melalui berbagai pengembangan aset Perumnas menjadi hunian rakyat yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Budi Saddewa Soediro selaku Direktur Utama Perumnas menjelaskan bahwa Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman menyatakan dukungan terhadap Perumnas yang akan mengembangkan lahan di Pulogebang, Jakarta Timur.

"Hari ini saya meninjau langsung lokasi lahan milik Perumnas yang ada di Pulogebang, Jakarta Timur. Lahan ini selama idle dan ke depan akan dibangun hunian vertikal untuk rakyat," ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait saat melakukan kunjungan kerja ke Jakarta Timur bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Sabtu (30/11/2024).

Maruarar juga menambahkan, "Lahan Blok K ini merupakan pembangunan hunian yang lokasinya strategis, tidak jauh dari Terminal Pulogebang dan Stasiun kereta api seperti Stasiun Cakung dan Stasiun Klender Baru sehingga prospek pembangunan ke depan sangat bagus. Kami juga akan berkoordinasi dengan mitra kerja seperti Pemprov Jakarta dalam pelaksanaan pembangunannya."

Kartika juga turut menyampaikan hal serupa dengan Menteri PKP, "Lokasi ini sangat strategis untuk penyediaan hunian karena dekat dengan kampus dan kami siap mendukung penyelenggaraan proyek ini ," tutur Kartika.

Blok K Pulogebang merupakan aset Perumnas dengan luas ukur 3,4 Ha dan luas efektif 3,1 Ha, di mana perencanaan pengembangan sudah disusun untuk pembangunan hunian rakyat. Aset ini menjadi salah satu kawasan pengembangan strategis Perumnas yang dirancang sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan perumahan yang semakin meningkat di wilayah perkotaan.

"Sudah kami buat perencanaan pengembangan di lahan ini, dimana nantinya akan dibangun 6 tower highrise dengan total 5.451 unit hunian. Nantinya hunian tersebut akan diperuntukkan bagi masyarakat pada berbagai segmen, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang sudak kami alokasikan sebanyak setidaknya 20% dari jumlah unit terbangun," ungkap Budi.

Sebelumnya, Menteri Maruarar bersama Menteri BUMN, Erick Thohir juga telah meninjau proyek Transit Oriented Development (TOD) yang sedang dikembangkan Perumnas, di Samesta Mahata Margonda Depok dan Samesta Mahata Tanjung Barat Jakarta (27/11/2024). Proyek TOD ini hasil kolaborasi antara Perumnas dan PT KAI yang mengusung konsep hunian terintegrasi dengan transportasi publik, sebagai solusi bagi masyarakat perkotaan untuk mendapatkan akses mudah ke tempat tinggal, tempat kerja, dan fasilitas umum lainnya.

Perumnas pun terus berkomitmen menjalankan perannya dalam ekosistem rantai perumahan dengan menjalin serangkaian kolaborasi baik dengan pemerintah, BUMN, maupun swasta.

"Program 3 Juta Rumah adalah wujud nyata upaya pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan. Kami mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Perumnas, baik melalui proyek TOD maupun pengembangan kawasan lain seperti Blok K Pulogebang," ungkap Menteri Maruarar.

Kunjungan dan dukungan Menteri Maruarar menjadi motivasi bagi Perumnas untuk terus berinovasi. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui pengembangan perumahan yang terjangkau dan berkualitas. Program 3 Juta Rumah adalah tantangan sekaligus kesempatan bagi kami untuk memperkuat peran sebagai pengembang perumahan rakyat," ujar Budi.

Melalui berbagai proyek yang telah diluncurkan, Perumnas optimis dapat menjadi salah satu motor penggerak dalam realisasi Program 3 Juta Rumah. Dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan integrasi, Perumnas siap menjawab kebutuhan perumahan yang terus meningkat di Indonesia.

Editor: Yudha