Sequis Ajak Masyarakat Tangani Diabetes dengan Pengobatan dan Asuransi
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-11-2024 | 14:04 WIB
Squis.jpg
Sequis Life mengajak masyarakat untuk memperkuat keamanan finansial sejak usia produktif, di antaranya melalui asuransi kesehatan. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Penyakit diabetes melitus bisa menjadi awal bagi berbagai komplikasi serius, seperti penyakit jantung dan stroke, jika tidak dikelola dengan baik.

Meski demikian, banyak orang masih menganggap diabetes sebagai hal umum, sering kali mengabaikan gejala awal dan jarang melakukan kontrol rutin meskipun telah terdiagnosis.

Head of Underwriting & New Business Document Imaging Management di Sequis Life, Fridolin Seto Pandu, mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya pengobatan dan pengelolaan diabetes. "Jika diabetes tidak terkendali, dampaknya bisa luas, tidak hanya pada kesehatan tetapi juga pada stabilitas ekonomi keluarga pasien," jelas Fridolin.

Komplikasi akibat diabetes bisa memengaruhi kemampuan pasien untuk beraktivitas normal, bahkan bisa menyebabkan kehilangan pekerjaan, yang berdampak signifikan secara finansial.

Dalam upaya mengurangi beban ekonomi akibat penyakit kronis, Sequis Life mengajak masyarakat untuk memperkuat keamanan finansial sejak usia produktif, di antaranya melalui asuransi kesehatan. Dengan asuransi, pasien diabetes bisa lebih tenang menjalani pengobatan tanpa khawatir biaya, terutama ketika penyakit berkembang menjadi kondisi kronis yang memerlukan perawatan intensif.

Sepanjang tahun 2024, klaim kesehatan terkait diabetes yang telah dibayarkan oleh Sequis Life mencapai lebih dari Rp 4,2 miliar untuk 425 kasus. Salah satu produk yang ditawarkan, Sequis Q Infinite MedCare Shield Rider (IMC Shield), memberikan manfaat perlindungan hingga Rp 12 miliar per tahun dengan fasilitas rawat inap dan manfaat lainnya, seperti konsultasi gizi yang dibutuhkan pasien diabetes.

Peringatan Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November 2024 ini menjadi momen penting, mengingat diabetes telah menjadi masalah kesehatan global yang berkembang pesat. International Diabetes Federation (IDF) memproyeksikan bahwa jumlah penderita diabetes akan meningkat dari 537 juta orang dewasa pada tahun 2021 menjadi 783 juta pada tahun 2045. Salah satu faktor yang memperburuk kondisi ini adalah gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan tinggi gula dan karbohidrat serta kurangnya aktivitas fisik.

Fridolin menambahkan, "Pola hidup sehat sangat penting untuk menjaga fungsi organ, termasuk pankreas, yang berperan dalam produksi insulin. Jika pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup, risiko diabetes meningkat."

Bagi pasien diabetes, menjaga kadar gula darah melalui pengobatan rutin, kontrol dokter, dan pola hidup sehat dapat memperpanjang harapan hidup serta mencegah komplikasi.

Pola hidup sehat ini mencakup pemilihan makanan rendah gula, garam, dan lemak serta aktivitas fisik harian seperti jalan kaki, bersepeda statis, atau berenang. Jenis olahraga ini bisa membantu kesehatan kardiovaskular, menjaga berat badan, dan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga kadar gula darah lebih stabil.

Keluarga juga memiliki peran penting dalam mendampingi pasien diabetes, terutama saat kondisi kesehatan menurun. Keluarga bisa menjadi pendukung utama dalam menjalani perawatan, serta membantu mengelola dampak psikologis dan sosial yang dihadapi pasien. "Jika memungkinkan, lindungi kesehatan keluarga dengan asuransi sejak dini untuk mengurangi risiko penundaan atau penolakan pengajuan asuransi di masa depan," pungkas Fridolin.

Dengan menggabungkan langkah-langkah pencegahan, pengobatan, dan dukungan keluarga, serta perlindungan finansial, diharapkan risiko dan dampak negatif diabetes pada masyarakat Indonesia dapat dikurangi secara signifikan.

Editor: Gokli