Fakultas Kedokteran Universitas Batam Gelar Pelatihan Penguji dan Pasien Standar
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 08-10-2024 | 09:04 WIB
0810_fk-uniba_93483472378.jpg
Para peserta pelatihan penguji dan pelatihan pasien standar yang digelar LPPM bersama Fakultas Kedokteran UNIBA Batam. (Foto: Humas UNIBA Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bersama Fakultas Kedokteran Universitas Batam (UNIBA) menyelenggarakan pelatihan penguji dan pelatihan pasien standar selama dua hari, Sabtu (5/10/2024) hingga Minggu (6/10/2024).

Kegiatan yang digelar di Fakultas Kedokteran UNIBA ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penguji OSCE (Objective Structured Clinical Examination) dan pelatih pasien standar dalam proses evaluasi mahasiswa kedokteran.

Ketua panitia pelatihan, dr. Elvita Nora Susana, menjelaskan bahwa pelatihan ini dihadiri oleh 34 peserta, terdiri dari 29 peserta internal UNIBA dan 5 peserta eksternal dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjung Pinang serta Institut Kesehatan Helvetia Medan.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penguji dan pasien standar dalam pelaksanaan ujian OSCE, yang merupakan salah satu metode evaluasi kompetensi mahasiswa kedokteran," jelas dr. Elvita.

Hari Pertama: Pelatihan Penguji OSCE

Pada hari pertama, pelatihan difokuskan pada penguji OSCE yang diikuti oleh 19 dokter spesialis dan S2 bidang kesehatan dari Fakultas Kedokteran UNIBA. Pelatihan ini juga diikuti oleh peserta eksternal dari UMRAH dan Helvetia. Narasumber pelatihan adalah Dr. dr. Maria Selvester Thadeus, M.Biomed, Sp.KKLP, Subsp. FOMC, dan dr. Rachmad Sarwo Bekti, PhD.

Menurut dr. Elvita, hanya dokter dengan minimal pendidikan S2 di bidang kesehatan atau dokter spesialis yang berhak menjadi penguji OSCE, dan mereka harus memiliki sertifikat penguji yang dikeluarkan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).

"Pelatihan ini penting untuk memastikan bahwa penguji memiliki kompetensi yang terstandar secara nasional, sehingga kualitas ujian OSCE dapat terjaga," kata dr. Elvita.

Hari Kedua: Pelatihan Penulisan Soal Vignette

Pada hari kedua, pelatihan berlanjut dengan topik penulisan soal vignette, yang merupakan jenis soal berbasis skenario klinis untuk mengevaluasi kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan mahasiswa. Pelatihan ini diikuti oleh 55 peserta dari Fakultas Kedokteran UNIBA dengan narasumber dr. Rachmad Sarwo Bekti, PhD.

"Soal vignette penting dalam ujian kedokteran karena menggambarkan situasi klinis yang realistis, membantu mahasiswa untuk berpikir secara analitis dan membuat keputusan berdasarkan data klinis yang kompleks," tambah dr. Elvita.

Pentingnya Standarisasi Pasien Standar

Pelatihan juga mencakup pelatihan pasien standar, yang melibatkan individu yang dilatih untuk berpura-pura sebagai pasien dengan kondisi medis tertentu dalam ujian OSCE.

"Pasien standar memainkan peran penting dalam memastikan bahwa mahasiswa dapat diuji dalam situasi yang realistis, sehingga kemampuan klinis mereka dapat dievaluasi secara akurat," jelas dr. Elvita.

Pasien standar dilatih oleh Pelatih Pasien Standar (PPS), yang juga memerlukan sertifikasi dari AIPKI. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan standarisasi peran pasien standar di seluruh institusi pendidikan kedokteran di Indonesia, serta meningkatkan realisme ujian OSCE dengan memberikan skenario klinis yang mendekati kondisi nyata.

Dukungan Dekan FK UNIBA

Dekan Fakultas Kedokteran UNIBA, dr. Facrul Jamal, mendorong seluruh dokter di Fakultas Kedokteran untuk aktif berpartisipasi dalam pelatihan ini.

"Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran, tidak hanya di UNIBA, tetapi juga di seluruh institusi yang mengirimkan pesertanya. Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang besar dalam dunia medis," ujar dr. Facrul Jamal.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan kualitas pelaksanaan OSCE di UNIBA dan institusi kedokteran lainnya semakin meningkat, sehingga lulusan kedokteran dapat memiliki kompetensi klinis yang lebih baik.

Editor: Dardani