Gustian Riau Tegaskan Usaha Laundry dan Restoran Tak Boleh Pakai Gas Melon
Oleh : Aldy
Selasa | 17-09-2024 | 09:24 WIB
1709_gustian-riau-gas-melon_0349348348.jpg
Kadisperindag Kota Batam Gustian Riau. (Foto: Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Batam Gustian Riau menegaskan bahwa gas elpiji subsidi 3 kilogram (gas melon) tak boleh diperuntukkan bagi usaha laundry dan restoran.

Penegasan Kadisperindag ini menyusul maraknya keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan gas bersubsidi tersebut di beberapa kawasan di Kota Batam.

Gustian menjelaskan, berdasarkan investigasi tim di lapangan, pihaknya menemukan adanya usaha menengah ke bawah yang masih nekat menggunakan gas elpiji subsidi itu. Sementara di tabung gas melon itu jelas tertulis hanya untuk masyarakat miskin.

Pun bila digunakan oleh pengusaha, hanya bagi pengusaha UMKM, seperti pedagang gorengan, dan pedagang kaki lima atau di tepi jalan.

"Kami tegaskan, gas elpiji 3 kilogram ini tidak boleh digunakan untuk usaha seperti laundry, ataupun restoran. Penggunanya adalah rumah tangga, dan pelaku UMKM yang masuk kategori seperti penjual gorengan di pinggir jalan misalnya," tegas Gustian.

Lanjut Gustian, pihaknya juga menemukan fakta bahwa pengusaha laundry dan restoran itu mendapatkan gas elpiji tersebut jauh dari lokasi usaha mereka. Hal itu disinyalir untuk memuluskan usahanya menggunakan gas yang hanya untuk rumah tangga itu.

"Laundry di Bengkong, tapi menggunakan tabung yang dari Batam Kota dan Sekupang. Ini kan tidak boleh sebenarnya," ungkap Gustian.

"Temuan kami, usaha laundry menggunakan 6-9 tabung dalam sehari. Nah, saat investigasi, kami ganti dengan tabung gas yang pink dan memang selayaknya itu yang digunakan," sambungnya.

Untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab keluhan masyarakat, kata Gustian lagi, meski hari libur, Senin 16/9/2024, pihaknya bersama Pertamina melakukan operasi pasar khusus gas elpiji di dua kecamatan dengan dua titik yang berbeda.

"Total ada 1.200 tabung gas yang kami pasarkan di depan Kantor Kecamatan Bengkong. Karena informasinya di wilayah ini yang kesulitan warga mendapatkan gas elpiji 3 kilogram," ujarnya usai meninjau lokasi pendistribusian gas elpiji 3 kilogram, Senin (16/9/2024).

Selain Kecamatan Bengkong, operasi pasar juga digelar di Kecamatan Batam kota. Pada kesimpulannya, berbagai persoalan teknis di lapangan akan dituntaskan dan dicarikan solusinya. Masalah yang timbul dari masyarakat sudah dicek dan ditemukan penyebabnya.

"Solusi yang dilaksanakan dalam waktu sekarang adalah operasi pasar ini. Kalau mengenai pangkalan yang nakal, yang tidak memprioritaskancm warga setempat, nanti akan kami tindak. Sudah beberapa juga pangkalan nakal kami tutup, karena menyalahi seperti menjual ke restoran atau rumah makan," kata mantan Kepala DPM PTSP tersebut.

"Di Bengkong ini ada dua titik pelaksanaan operasi pasar khusus gas elpiji 3 kilogram yang digelar. Karena laporannya di sini terjadi kekurangan. Artinya permintaan lebih tinggi. Sehingga beberapa waktu lalu warga sempat kesulitan mendapatkan gas," imbuhnya.

Ke depan, Gustian menambahkan, tentu diharapkan masalah ini tidak terjadi kembali. Pihaknya bersama Pertamina akan berupaya memastikan penyaluran gas elpiji tidak terkendala. "Sore nanti kami lanjut isi yang di pangkalan. Agar kondisi bisa kembali normal," tutupnya.

Editor: Gokli