Atasi Kelangkaan Gas Melon, Disperindag Batam Gelar Operasi Pasar di Tiga Titik
Oleh : Aldy
Senin | 16-09-2024 | 14:24 WIB
gas-melon3.jpg
Operasi pasar gas LPG 3 Kg bersubsidi di Pasar MB2 Batam Center, Kecamatan Batam Kota, Senin (16/9/2024). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Beberapa hari terakhir ini, masyakarat Batam di beberapa lokasi kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg bersubsidi.

Untuk mengatasi keluhan masyarakat itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, menggelar operasi pasar LPG 3 Kg di tiga titik yang berbeda.

"Ada sedikit kendala (pendistribusian), makanya untuk menanggulangi itu, kita bersama Pertamina melakukan operasi pasar hari ini. Baru tiga titik saja, sesuai dengan kebutuhan di kecamatan tertentu," ucap Sekretaris Disperindag Batam, Gufron, Minggu (16/9/2024).

"Dua titik di Kecamatan Bengkong dan satu titik di Kecamatan Batam Kota (MB2)," sambungnya.

Gufron melanjutkan, operasi pasar ini rencananya akan dilakukan beberapa hari ke depan, pihaknya akan menyesuaikan kebutuhan sesuai lokasi kecamatan.

Hal ini dilakukan karena satu bentuk respon sebagian masyarakat yang kesulitan mendapatkan gas melon. "Kita targetkan 2 truk gas LPG 3 Kg untuk satu titik. Satu truk itu muatannya 560 tabung. Masing-masing warga boleh beli dua tabung. Semoga ini bisa membantu warga," harap Gufron.

Dikatakan Gufron, dalam beberapa hari ke depan, pihaknya bersama Pertamina, akan berusaha menyelesaikan semua permasalahan teknis di lapangan, termasuk sistem operasional pengiriman hingga pendistribusian ke masyarakat.

"Mudah-mudahan kendala yang dihadapi bisa segera teratasi. Laporannya kurang lebih 5 hari sampai seminggu inilah sudah aman semuanya. Kita juga akan evaluasi sejauh mana operasi pasar ini dilakukan," jelasnya.

Dari segi penyaluran, Gufron menjelaskan, tidak ada kendala yang berarti, dan kuota juga akan ditambah. Penambah pengguna (masyakarat) gas LPG 3 Kg juga meningkat. Ia berjanji akan mencari penyebab kelangkaan beberapa hari ini. Tidak semua kecamatan di Batam sama.

"Terkait dengan kecamatan mana kebutuhannya lebih banyak otomatis kuotanya lebih banyak lagi. Ibaratnya kita melihat dari jumlah warga penduduk itu sendiri. Kecamatan yang paling banyak penduduknya itu yang menjadi tumpuan kita," terangnya.

Diakuinya, pihaknya bersama Pertamina sudah melakukan pengawasan. Termasuk masyarakat atau usaha yang tidak diperbolehkan menggunakan gas LPG 3 Kg.

"Kita juga lakukan sosialisasi ke mereka agar ke depannya tidak menggunakan gas LPG 3 Kg lagi, bagi mereka-mereka yang usaha menengah ke atas," pungkas Gufron.

Disisi lain, sejumlah pangkalan gas LPG 3 Kg, menyebutkan pendistribusian gas dari agen ke pangkalan masih sesuai jadwal yang ditentukan oleh masing-masing agen. Akan tetapi, sebagian besar pangkalan juga merasa heran adanya kelangkaan ini.

Bahkan, pihak pangkalan juga bertanya-tanya kepada warga, yang biasanya normal pembelian satu tabung gas itu dua pekan, ada juga yang tiga pekan baru melakukan pembelian lagi di Pangkalan. Namun, dengan adanya fenomena ini, banyak warga setiap ada pendistribusian gas LPG, warga selalu membeli. Bahkan ada yang beli dua kali sepekan.

"Sebenarnya kami heran juga sama warga, normal biasanya dua atau tiga minggu baru beli satu, adanya keadaan seperti ini bisa-bisanya setiap gas masuk selalu beli. Artinya ada pertanyaan juga kepada warga. Kalau gas normal, pangkalan gas malah kesusahan mengabiskan stok gas dari agen," keluh salah satu pemilik pangkalan di Kecamatan Batam Kota.

Editor: Gokli