UNICEF Gandeng Multipihak Cegah Penyakit dan Kematian Akibat Kanker Serviks
Oleh : Redaksi
Senin | 05-08-2024 | 10:24 WIB
AR-BTD-5275-UNICEF.jpg
Seluruh peserta kegiatan JAGA BERSAMA melakukan foto bersama setelah selesai melakukan kegiatan pelatihan selama seminggu di Makassar. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

BATAMTODAY.COM, Makassar - Kerjasama multipihak digagas oleh Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) dengan berbagai stakeholder. Mendapat dukungan langsung dari United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan kesakitan dan kematian akibat Kanker Serviks di Indonesia.

Kanker Serviks adalah ancaman serius bagi perempuan di Indonesia. Dilansir dari kemkes.go.id, setiap tahun sekitar 36.000 perempuan didiagnosis mengidap Kanker Serviks, dengan lebih dari 70 persen kasus berada pada stadium lanjut. Tahun 2020 Kanker Serviks menyebabkan kematian pada 21.000 perempuan di Indonesia, menjadikannya jenis kanker penyebab kematian terbesar kedua pada perempuan di negara ini.

Mulai tahun 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meresmikan program nasional pencegahan Kanker Serviks sejak usia dini melalui pemberian imunisasi HPV. Kegiatan ini ditujukan bagi anak usia sekolah dasar dan dilaksanakan melalui akrivitas Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS. Dilansir dari kemkes.go.id, dengan cakupan minimal 90 persen imunisasi HPV dapat menurunkan secara cepat angka kesakitan dan kematian akibat Kanker Serviks.

Dalam rangka memastikan anak dan orang tua memahami pentingnya imunisasi HPV untuk mencegah Kanker Serviks, diperlukan edukasi yang menyenangkan dan melibatkan anak, orang tua, guru, dan kader kesehatan. Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) menjalin kerja sama dengan Forum Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE) didukung United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) Indonesia menginsiasi kolaborasi pelatihan edukasi model KAP di Sulawesi Selatan yang dimulai di Kota Makassar, Bone, dan Bulukumba.

Pelatihan ini berlangsung selama lima hari dan bertujuan untuk membekali tenaga kesehatan, guru, lembaga swadaya masyarakat dan anak muda dengan keterampilan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pentingnya imunisasi HPV dan perilaku hidup sehat lainnya. Kolaborasi ini dinamakan 'JAGA BERSAMA'.

Henky Widjaja, Ph.D, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF wilayah Sulawesi dan Maluku menyambut baik kolaborasi ini. "Inisiatif ini sangat penting untuk memastikan bahwa edukasi mengenai imunisasi dan perilaku hidup sehat tidak hanya dilakukan tenaga kesehatan, tetapi juga guru, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan anak muda. Dengan demikian, pesan kesehatan dapat lebih luas tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat," ujar Henky.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes.,MM.,MH juga mendorong dilakukannya upaya serupa di kota dan kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan. "Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang pentingnya imunisasi," katanya.

Pelatihan untuk pelatih ini, dimulai sejak tanggal 15 sampai 19 Juli 2024. Pelatihan terdiri dari kegiatan belajar di dalam kelas serta praktik lapangan di sekolah dasar dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Makassar.

Bhakti Pandi Hasin, S.Pd, guru SDN Sudirman III, salah seorang peserta pelatihan menyatakan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. "Kami belajar di kelas dan praktik lapangan. Kami mendapatkan cara dan alat bantu praktis baru untuk menyampaikan materi kesehatan dengan cara yang menyenangkan. Ini sangat membantu kami dalam mengedukasi anak-anak dan orang tua."

Direktur Relasi Kemitraan Portkesmas, Savero Karamiveta Dwipayana menyatakan kegiatan pelatihan ini diselenggarakan untuk mendukung upaya pencegahan Kanker Serviks sejak usia dini. “Inovasi edukasi ini merupakan langkah strategis yang menggabungkan upaya berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan Kanker Serviks sejak usia dini." ujar Savero.

Kolaborasi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan kesakitan dan kematian akibat Kanker Serviks di Indonesia.

Aktivitas Portkesmas

Portkesmas merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.

Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni:

1. Promosi Kesehatan.
2. Kesehatan Lingkungan.
3. Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas juga melalui kolaborasi multistakeholder dalam ranah literasi digital dan tata kelola Internet guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat Indonesia di era digital. Maka dengan demikian transformasi digital di Indonesia akan menjadi hal tak terpisahkan dalam penguatan lima pilar UKM esensial. Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com.*

Editor: Dardani