Kembangkan Talenta Digital, Kominfo Jalin Kerja Sama dengan APTDI
Oleh : Redaksi
Selasa | 23-07-2024 | 12:24 WIB
talenta-digital.jpg
Seremoni Kerja Sama Kementerian Kominfo dengan APTDI di Markas Indonesia, Midpoint Place, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/07/2024). (Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia (APTDI) untuk pengembangan talenta digital di Indonesia.

Kerja sama ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan talenta digital guna mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045.

Wamenkominfo Nezar Patria, berharap kerja sama dengan APTDI dapat menjadi titik awal kolaborasi dalam pengembangan talenta digital di Indonesia. "Tentu saja acara penandatanganan kerja sama ini bisa menjadi titik awal kolaborasi bagi lahirnya kolaborasi yang lebih erat, baik dari pemerintah maupun di ekosistem pengembangan talenta digital," ungkapnya, usai menyaksikan Seremoni Kerja Sama Kementerian Kominfo dengan APTDI di Markas Indonesia, Midpoint Place, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/07/2024), demikian dikutip laman Kominfo.

Wamen Nezar Patria mengatakan Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital di 2030. Oleh karena itu, Wamenkominfo meminta semua pihak mempercepat pengembangan talenta digital dalam menghadapi masa depan.

"Ingat 2030 itu enggak lama, itu lima tahun kedepan lah kurang lebih. Sekarang 2024, 6 tahun lagi kita harus pacu upskilling, reskilling talenta kita, agar bisa masuk ke dalam satu pertumbuhan baru atau dinamika pasar baru yang akan muncul di masa depan," jelasnya.

Menurut Wamen Nezar Patria ada beberapa teknologi yang perlu dikuasai antara lain kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI), machine learning, komputasi awan (cloud computing), dan internet of things (IoT).

Wamenkominfo menyatakan, kebutuhan talenta digital di bidang keamanan siber juga sangat penting karena semakin banyaknya insiden siber yang menyerang korporasi dan lembaga negara di tingkat global. "Itu salah satu contoh bagaimana dunia semakin terkoneksi, dunia yang mengadopsi teknologi-teknologi maju ini punya beberapa kerawanan-kerawanan yang mesti direspons," tandasnya.

Wamen Nezar Patria menilai tantangan di 2030 akan semakin besar karena persaingan geopolitik global dan kompetisi antar industri digital makin tajam. Oleh karena itu, Wamenkominfo berharap kerja sama dengan APTDI dapat memperkuat strategi nasional untuk berkompetisi secara global di masa depan.

"Semoga kerja sama ini makin hebat, makin kuat, menuju Indonesia Emas 2045," tegasnya.

Editor: Gokli