PAD Kepri Capai Rp 899 Miliar Pada Semester 1, Diky Wijaya Optimis Capai Target
Oleh : Aldy
Senin | 08-07-2024 | 15:44 WIB
dky_wijaya.jpg
Kepala Bapenda Provinsi Kepri, Diky Wijaya, Senin (8/7/2024) (Foto: Aldy Daeng)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kepri pada semester 1 atau tepatnya pada Juni 2024 mencapai Rp 899,074 miliar atau 50,18 persen dari target Rp 1,791 triliun.

"Alhamdulillah realisasi semester 1 hingga akhir Juni 2024 PAD sudah mencapai 50,18 persen, yakni Rp 899.074.632.227,69 dari target PAD kita yakni Rp 1.791.866.747.040," ujar Kepala Bapenda Provinsi Kepri, Diky Wijaya, Senin (8/7/2024).

Lebih lanjut Diky menjelaskan, untuk pendapatan pajak daerah dari target Rp 1.545.813.725.463, sudah mencapai 52,96 persen yakni Rp 818.605.370.558.

"Realisasi pajak kendaraan bermotor (PKB) telah mencapai 54,34 persen yakni Rp 256.581.183.483 dari target Rp 472.171.265.404," jelas Diky.

Realisasi Bea Balik Nama Pajak Kendaraan Bermotor (BBN-KB) sudah mencapai 63,50 persen yakni Rp 246.341.599.500 dari target Rp 387.934.380.600.

Kemudian realisasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) sudah mencapai 52,72 persen yakni Rp 249.754.605.155 dari target Rp 473.715.223.885.

Sementara itu, lanjut Diky, untuk Pajak Air Permukaan (PAP) baru mencapai 1,58 persen yakni Rp 535.721.665 dari target Rp 33.933.643.819.

"Terkait Pajak Air Permukaan (PAP) baru mencapai 1,58 persen. Kita kembali mengingatkan pihak PT Adya Tirta Batam untuk mematuhi keputusan MA yang sudah inkrah. Jadilah wajib pajak yang taat hukum dan dapat segera melaksanakan pembayaran hutang pajaknya pada pemerintah Provinsi Kepri," tegas Diky.

Diky menambahkan sampai dengan semester satu realisasi PAD Kepri sudah mencapai 50,18 persen. Jadi InsyaAllah di akhir tahun 2024 nanti target Rp 1,791 triliun akan tercapai.

"Kita optimis realisasi PAD Kepri di 2024 akan tercapai hingga akhir tahun, dan ini sebagai bukti bahwa antusias masyarakat Kepri cukup tinggi dalam hal pembayaran pajak kendaraan maupun program lainnya," tutup Diky.

Editor: Surya