Sistem Transportasi Gas Melon ke Batam Tengah Direcovery, Stok Cukup hingga Akhir Tahun 2023
Oleh : Aldy
Senin | 02-10-2023 | 14:32 WIB
rapat-gas-melon.jpg
Disperindag Batam saat rapat bersama Pertamina Kepri membahas solusi kelangkaan gas melon, Senin (2/10/2023). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam beberapa pekan terakhir ini, kelangkaan gas LPG bersubsidi 3 Kilogram di Kota Batam cukup meresahkan masyarakat. Mulai dari pengguna rumah tangga hingga pelaku UMKM.

Menanggapi kelangkaan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Batam, Gustian Riau menggelar pertemuan dengan pihak Pertamina Provinsi Kepri, Senin (2/10/2023).

Dalam rapat itu, Gustian Riau menyampaikan, kendala terkait kelangkaan itu, menurutnya, kendala yang dialami Pertamina dalam beberapa pekan terakhir ini disebabkan adanya sistem transportasi atau pengangkatan. Namun, hal itu sudah ditangani dan direcovery langsung oleh pihak Pertamina.

Selain pembahasan kelangkaan gas LPG 3 Kilogram, dalam rapat tersebut juga dibahas sejumlah kebutuhan pokok di Kota Batam hingga akhir tahun 2023. "Kan ada perubahan soal pengangkutan, yang dijalankan kemarin itu diangkut satu kali untuk stok 3 hari, sehingga hari ke-4 sering terkendala stok di Batam," ungkap Gustian Rau.

Gustian menjelaskan, dengan kelangkaan ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina sampai mendapatkan solusi. "Mereka menjamin dalam dua hari ke depan semua sudah tercover. Sekarang menajernya baru bertugas, langsung kena masaah ini. Semoga solusi dari beliau tepat. Dan masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan gas bersubsidi," sebutnya.

Sementara Sales manager Pertamina Kepri, Gilang Syam, menyampaikan untuk stok PSO (gas bersubsidi, istilah dari Pertamina) cukup hingga akhir tahun. Terkait pengiriman yang menjadi kendala dalam beberapa hari ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait.

Ia berharap permasalahan pengiriman tidak lagi menjadi kendala ke depannya. "Stok kita saat ini untuk PSO ada 142 Metrik Ton, jika dikonferensi ke dalam tabung gas ukuran 3 kilogram, sekitar 49 ribu tabung. Kami pastikan hingga akhir tahun stok aman," ujar Gilang Syam.

Lanjut Gilang, puncak keterlambatan pada tanggal 14 dan 18 September lalu menjadi perhatian, pihaknya akan merecovery. Setelah melakukan koordinasi dengan transporter dan instansi terkait, dalam dua hari ini akan berjalan normal dari segi pengangkutan.

"Selain gas bersubsidi, permintaan gas non PSO (non subsidi) juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dan semua akan kita penuhi," pungkasnya.

Editor: Gokli