Gebyar Melayu Pesisir 2023

Edukasi Pelaku UMKM Ekspor Hub Akses Pasar Internasional, BI Kepri Gelar Seminar Nasional
Oleh : Aldy
Sabtu | 30-09-2023 | 10:48 WIB
seminar-nasional2.jpg
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepri menggelar seminar nasional pada Rangakaian Gebyar Melayu Pesisir 2023. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepri menggelar seminar nasional pada Rangakaian Gebyar Melayu Pesisir 2023.

Seminar ini, untuk mengedukasi dan menambah wawasan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Ekspor Hub dalam memperluasan akses pasar hingga ke mancanegara.

UMKM memiliki peran besar bagi perekonomian Indonesia melalui kontribusinya untuk produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Dengan letak geografisnya, Kepri mempunyai keunggulan karena berdekatan dengan negara-negara tetangga, UMKM Kepri memiliki potensi besar dalam mencapai pasar ekspor.

Seminar ini juga sebagai diseminasi hasil riset studi kelayakan UMKM Ekspor Hub yang telah disusun BI bersama Universitas Internasional Batam (UIB) dan menjadi sarana flagship event Gebyar Melayu Pesisir 2023.

Seminar dibuka Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Staf Khusus Menkop-UKM, M Riza Adha Damanik dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Suryono di Hotel Swiss-Bel Harbour Bay, Kota Batam pada Rabu (27/9/2023).

Gubernur Ansar menyampaikan, Provinsi Kepri memiliki 146.638 UMKM, dan hal itu sangat berpengaruh bagi perekonomian Kepri dalam membantu percepatan recovery ekonomi saat pandemi.

Posisi Kepri yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN, menjadikan potensi ekspor Kepri sangat besar. Hal tersebut menjadi peluang bagi para pelaku UMKM untuk dapat lebih mengembangkan potensinya.

"Di sisi lain, UMKM Kepri masih menghadapi tantangan besar, yakni masih sulit bersaing di pasar domestik. Sebab, masih ada penerapan regulasi pengenaan pajak sebesar 11 persen," ungkap Gubernur Ansar.

Selanjutnya, Stafsus Menkop-UKM, M Riza Adha Damanik, menyampaikan perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik yaitu sebesar 5,17 persen. Hal ini tidak terlepas dari peran UMKM yang merupakan sektor yang menjaga performa atau penopang perekonomian Indonesia.

M Riza juga menyebutkan, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) RI memiliki program sertifikasi gratis dan kemudahan fasilitasi akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM. Sertifikasi ini bertujuan untuk mendukung dan memfasilitasi sektor UMKM dalam hal mencapai pasar ekspor.

"Peluang ekspor produk perikanan juga sangat besar di pasar mancanegara. Itu sangat sesuai dengan karakteristik Kepri yang kaya dengan produk perikanan laut," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Suryono, menyampaikan berkembangnya UMKM, tidak terlepas dari berbagai insentif dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak.

Meskipun posisi geografis mendukung bagi UMKM di Kepri memberikan peluang untuk mencapai pasar ekspor, ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, namun pelaku UMKM masih menghadapi berbagai kendala, terutama untuk mencapai akses ke pasar internasional.

Oleh karena itu, BI Kepri dan UIB telah melakukan studi untuk mengetahui peluang pembukaan akses pasar melalui pendirian UMKM Ekspor Hub. "Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menentukan strategi, fasilitas dan dukungan yang akan diberikan kepada UMKM sehingga mampu memperluas akses hingga mancanegara," pungkas Suryono.

Editor: Gokli