Aksi Damai Aliansi Pemude Melayu Jilid 2 di Kantor BP Batam Batal Digelar
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 11-09-2023 | 02:32 WIB
222_konpers-aksi-batam_023948478.jpg
Konferensi pers Aliansi Pemude Melayu di Mapolresta Barelang, Minggu (10/9/2023) malam, yang juga dihadiri oleh Walikota/Kepala BP Batam Muhammad Rudi bersama Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi damai jilid II Aliansi Pemude Melayu untuk menyuarakan penolakan relokasi warga di 16 titik kampung tua Rempang-Galang, yang akan digelar di Kantor BP Batam pada Senin (11/9/2023) besok, batal digelar.

Batalnya aksi damai ini disampaikan Koordinator Umum Aliansi Pemude Melayu, Dian Arpiandi, saat konferensi pers yang di Mapolresta Barelang, Minggu (10/9/2023) malam, yang juga dihadiri oleh Walikota/Kepala BP Batam Muhammad Rudi bersama Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto.

Dian Arpiandi menyampaikan, keputusan tersebut diambil dengan berbagai pertimbangan. Terlebih, pihaknya menilai aksi rencana unjuk rasa tersebut kondisi yang sudah tidak kondusif alias sudah ditunggangi oknum yang tidak bertanggung jawab.

Apalagi, kata Pian, begitu dia akrab disama, yang akan melaksanakan aksi damai tersebut bukan hanya dari warga yang tergabung dalam aliansi dan masyarakat tempatan saja, melainkan dari LSM yang lain. Sehingga ditakutkan akan terjadi benturan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Pian juga menegaskan bahwa pembatalan aksi damai tersebut murni keputusan dari pihaknya tanpa ada intervensi dari siapapun. "Keputusan ini murni dari kami, dan tidak ada intervinsi dari pihak manapan," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, pihaknya juga mengajukan surat penangguhan penahanan untuk delapan warga Rempang yang ditahan karena dianggap sebagai provokator saat bentrok warga dengan petugas di Jembatan 4 pada Kamis (7/9/2023).

Pian juga menegaskan kepada seluruh kerabat dan masyarakat luas, bahwa pergerakan Aliansi Pemude Melayu tidak pernah ditunggangi oleh pihak manapun.

"Ini perlu saya tegaskan. Kami berangkat dari keresahan bersama, kami berangkat dari keresahan masyarakat Rempang dan Galang. Kami harap ada solusi terbaik dari pemerintah untuk masyarakat Rempang dan Galang," tegas Pian

Pada kesempatan itu, Pian juga menyampaikan permintaan maaf kepada TNI/Polri dan tim terpadu yang bertugas atas peristiwa yang telah terjadi sebelumnya.

"Saya mewakili keluarga besar Aliansi Pemude Melayu memohon maaf kepada TNI/Polri, tim terpadu atas kejadian-kejadian sebelumnya. Mungkin dari aksi pertama terjadi pelemparan batu dan sebagainya, bahkan sampai hari ini. Saya percaya hari ini TNI/Polri bersinergi dengan masyarakat," ucapnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, terlebih kepada warga Melayu di Kepri dan di luar Kepri yang telah tiba di Batam, yang rencananya akan bergabung dalam aksi damai ke kantor BP Batam.

"Kami dari Aliansi Pemude Melayu berharap ingin menciptakan situasi yang kondusif, ketenteraman, humanis di Bandar Dunia Madani ini," ujarnya.

"Saya mohon maaf juga kepada teman-teman, puak-puak Melayu, aksi besok tidak jadi, mengingat pertimbangan yang saya sampaikan tadi. Demi Allah, demi Rasul, tidak ada tekanan sama sekali. Kami mengedepankan kekeluargaan dan persaudaraan. Maka hari ini kami sepakat untuk tidak mengadakan aksi pada 11 September besok," ungkap Dian Arpiandi.

Editor: Surya