130 WN China Sindikat Love Scamming Ditangkap di Batam

Lik Khai Minta Imigrasi Perketat Pengawasan Orang Asing di Batam
Oleh : Aldy
Kamis | 07-09-2023 | 11:00 WIB
Lik-Khai4.jpg
Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai meminta Imigrasi untuk memperketat pengawasan orang asing, khusunya mereka yang masuk tanpa tujuan yang jelas.

Menyusul, beberapa hari terakhir ini Polda Kepri berhasil menangkap 130 WN China pelaku kejahatan love scamming dari dua lokasi berbeda.

Lik Khai meninai para WNA pelaku kejahatan itu telah mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat Indonesia, khusunya Kota Batam.

"Bahkan jaringan ini sudah menyusup hingga ke pesisir. Keterlibatan warga lokal dalam penyelundupan WN China itu ke Malaysia dipastikan ada. Mana tahu mereka wilayah kita. Hanya warga lokal yang paham wilayah mana saja yang bisa menjadi pintu keluar tidak resmi. Kalau mau tuntas harus ditangkap semua, siapa saja yang terlibat," tegas Lik Khai.

Legislator yang membidangi hukum ini meyakini keberadaan WN Tiongkok ini banyak berkedok wisata, dan bekerja sebagai tenaga kerja asing.

Ia juga menduga kehadiran mereka berkedok bekerja di perusahaan, namun pada akhirnya mereka menjalankan bisnis ilegal di Indonesia, khususnya Batam.

"Batam adalah daerah perbatasan, sehingga kalau ada kasus, mungkin mereka cepat kabur ke negara tetangga. Jadi sangat diperlukan sekali koordinasi dan kerja sama berbagai pihak, terutama Imigrasi yang memiliki kewenangan soal WNA yang masuk ke Indonesia," kata Politisi NasDem itu.

"Ini sebuah tantangan bagi Imigrasi Batam, bagaimana pengawasannya selama ini?" tanya dia.

Ia mengaku sangat mendukung langkah Polda Kepri dalam menuntaskan sindikat WN Tiongkok ini. Menurutnya, jaringan ini menyebar di Indonesia.

"Bahkan tidak sedikit WN Tiongkok ini yang buka perusahaan di Batam, namun tak jalan, akan tetapi mereka tetap bisa bertahan. Menurut saya ini juga menjadi perhatian, ada apa dengan mereka?" ujarnya.

Terkait pintu masuk WNATiongkok ke Batam, Lik Khai mengungkapkan hal itu bisa dari Soekarno Hatta, atau pelabuhan internasional di Batam.

"Ini perlu juga penjelasan dari Imigrasi mengenai data keimigrasian mereka. Mulai dari paspor, visa, dan dari mana mereka masuk. Ini harus jadi perhatian bersama," tegas Lik Khai.

Menurut dia, para WN Tiongkok itu bukan jaringan sembarangan, dimungkinkan sudah sangat luas. "Kalau saya lihat ini adalah sindikat, dan mereka ini masuk ke sini, saya yakin ini dari Jakarta. Kalau dari pelabuhan di Batam ada pengawasan di Imigrasi.

"Kita sering ke Jakarta, di pesawat selalu ada WNA. Kita dukung Polda untuk mengungkap kasus ini. Kemungkinan pasti banyak," jelasnya.

Dikatakan Lik Khai, dimungkinkan ada sindikat yang mengatur keluar dan masuknya WNA hingga mereka bisa beraktivitas dengan mudah di Indonesia.

"Buka bisnis cuma kedok. Imigrasi ini harus cek ke pusat. Terutama Imigrasi Batam. Perusahaan China, seperti pabrik plastik banyak yang tak beroperasi atau produktif, tetapi kenapa ada tenaga kerja asing," ungkapnya.

Sementara Humas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ritus, mengatakan, terkait WNA yang ada di Pulau Belakangpadang menjadi wewenang dari Imigrasi Belakangpadang. "Saya masih di luar kota. Ada tugas belajar," singkatnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Subkhi, dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, belum memberikan tanggapan.

Editor: Gokli