HKTI Batam Minta Aparat Hukum Tindak Tegas 'Mafia' Beras Oplosan
Oleh : Aldy
Rabu | 06-09-2023 | 11:38 WIB
Gunawan-HKTI.jpg
Ketua HKTI Kota Batam, Gunawan Satary. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Beras oplosan yang 'menyusup' bebas di pasar Kota Batam, dikhawatirkan dapat mengancam kesehatan masyarakat. Bahkan, akan berdampak buruk pada keberlangsungan hidup para petani di Indonesia.

Menyikapi persoalan ini, Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam, meminta agar aparat hukum sesegera mungkin melakukan tindakan tegas terhadap 'pemain' pengoplosan beras itu.

"Kami sangat menyayangkan terjadinya kegiatan usaha yang merugikan masyarakat tersebut. Karenanya, kami meminta Pemerintah Kota Batam dan penegak hukum segera menindak tegas perusahaan dan pelaku usaha yang melakukan tindakan culas tersebut," kata Ketua HKTI Kota Batam, Gunawan Satary, melalui sambungan WhatsApp, Selasa (5/9/2023) sore.

Gunawan menegaskan, jika nantinya aparat penegak hukum menemukan ada unsur pidana dalam kegiatan pengoplosan beras ini, maka dia meminta para pelaku dihukum seberat mungkin. "Jika terdapat unsur pidananya, segera seret ke ranah hukum," tegasnya.

Dijelaskannya, tindakan tegas aparat penegak hukum tidak lain untuk membuat efek jera pelaku. Sehingga para pelaku usaha lainnya yang mau mencoba melakukan hal yang sama, akan berpikir panjang.

"Dan menurut saya hal itu terjadi bukan pada komoditas beras saja, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pada kebutuhan bahan pokok masyarakat lainnya," ungkapnya.

Ia menambahkan, adanya dugaan pengoplosan beras seperti ini, harus menjadi perhatian khusus. Sebab, maraknya keluar masuk bahan pangan dari luar negri ke Batam tidak lagi menjadi rahasia umum.

"Terjadinya aksi seperti ini, tidak terlepas dari longgarnya pengawasan barang-barang masuk ke Batam dari luar negeri. Menurut saya, cerita masuk dan maraknya komoditas pangan dari luar negeri di Batam, sudah menjadi rahasia umum. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," pungkasnya.

Adapun dugaan beras oplosan yang beredar luas di pasar itu, menjadi perbincangan masyarakat. Hal tersebut bukan tanpa alasan, di mana berbagai merk beras premium yang biasa dikonsumsi masyarakat Batam dengan kualitas baik, kini mengalami perubahan kualitas.

Berdasarkan penelusuran BATAMTODAY.COM dan penuturan berbagai sumber terpercaya, beras oplosan itu diproduksi di Komplek IPP, Kawasan Lubuk Baja, Kota Batam.

Modusnya, 1 Kg beras premium dicampur dengan 7 Kg beras impor kualitas buruk dari Thailand dan Vietnam. Kemudian beras oplosan itu dikemas ulang menggunakan merek beras premium yang cukup laris di pasar. (Bersambung)

Editor: Gokli