Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Kapal dari Batam ke Singapura dan Malaysia
Oleh : Aldy
Senin | 04-09-2023 | 11:20 WIB
loket-tiket-BTC1.jpg
Loket tiket di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Harga tiket kapal tujuan Singapura dan Malaysia, mulai dikeluhkan masyarakat Kota Batam. Bahkan, empat hari terakhir ini harga tiket pelayaran internasional mengalami kenaikan dari harga biasanya.

Hal ini diakibatkan kenaikan pass penumpang internasional yang berlaku efektif mulai 1 September 2023. Saat ini, harga tiket kini Singapura mencapai Rp 765 ribu (PP) dari biasanya Rp 720 - 730 ribu (PP). Harga ini sudah termasuk pass penumpang.

"Harusnya harga tiket ini diturunkan, bukan malah dinaikkan," keluh Wine, warga Batam yang mengaku hampir tiap bulan ke Singapura mengunjungi keluarganya, Senin (4/9/2023).

Menurut dia, harga tiket Rp 720 ribu (PP) pun sebenarnya sudah kemahalan. Sebab, arus penumpang sudah lancar setelah pandemi Covid-19 berakhir.

"Penumpang sudah lancar, harga tiket harusnya diturunkan, beda ketika penumpang sepi, tentu pengusaha pelayaran juga tidak mau rugi. Saya berharap harga tiket ini diturunkan lagi kalau bisa seperti dulu sebelum adanya pandemi Covid-19," kata dia.

Diketahui, kenaikan harga tiket pelayaran internasional mengalami kenaikan, menyusul diberlakukannya Peraturan Kepala BP Batam nomor 4 tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Peraturan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB) nomor 27 tahun 2021, tentang Pengelolaan Tarif Layanan dan Tata Cara Pengadministrasian Keuangan pada Badan Usaha Pelabuhan pada tanggal 10 Agustus 2023.

Perka 4/2023 ini berlaku efektif mulai 1 September 2023. Di mana, pass penumpang internasional mengalami penyesuaian dari Rp 65 ribu menjadi Rp 100 ribu per orang.

Sementara Dina, calon penumpang lainnya, menyampaikan harga tiket ke Singapura jauh lebih mahal dibanding ke Malaysia. Padahal, jarak pelayaran ke Singapura lebih singkat dibanding Malaysia.

"Baik ke Singapura maupun ke Malaysia kalau bisa harga tiketnya diturunkan, jagan dinaikkan. Kalau begini masyarakat terbebani. Entah pun itu karena kenaikan harga pass penumpang atau faktor lainnya. Masyarakat maunya harga yang terjangkau," kata dia.

Di sisi lain, Manager Operasional BatamFast, Derick, mengatakan pihaknya belum bisa melihat ada tidaknya penurunan jumlah penumpang pascakenaikan harga tiket ke Singapura, yang diakibatkan kenaikan pass penumpang internasional.

"Ini kan baru berjalan 4 hari, kami belum bisa lihat pengaruhnya terhadap jumlah penumpang," kata Derick.

Kendati demikian, Derick mengakui, adanya keluhan pascanaiknya pass penumpang internasional. "Memang sudah ada komplain dari beberapa penumpang dan agen," ungkap Derick.

Editor: Gokli