Lima Hari Tak Dialiri Air Bersih, Warga Perumahan Bukit Raya Berencana Demo PT Moya Batam
Oleh : Aldy
Senin | 31-07-2023 | 11:16 WIB
antre-sumur-bor.jpg
Warga Perumahan Bukit Raya saat antre di sumur bor masjid, lantaran 5 hari tak dapat aliran air bersih dari pengelola di Kota Batam. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Perumahan Bukit Raya, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, mengaku kesal sejadi-jadinya terhadap pengelola air bersih di Kota Batam. Sebab, sudah lima hari aliran air bersih ke perumahan itu tersendat.

Untuk mendapatkan air minum, warga pun harus rela antre di sumur bor masjid yang ada di perumahan itu.

Ketua RT02/RW38 Perumahan Bukit Raya, Zuldi, menyebutkan tidak adanya aliran air bersih dari perusahaan pengelola air Batam, bukan kali ini saja dirasakan warga. Namun, kali ini seluruh penghuni perumahan tersebut sedah sangat kesal, karena hingga lima hari, tetesan air pun tidak ada sampai ke rumah warga.

"Jangankan untuk mandi, untuk nyuci piring, gelas aja tidak bisa. Belum lagi di sini semua punya anak kecil, itu yang lebih kasian," ujar Zuldi di Perumahan Bukit Raya, Senin (31/7/2023).

Ironisnya, kata dia, pihak pengelola air Batam tidak pernah merespon keluhan warga hingga lima hari. Baginya, pengelola air hanya memberikan alasan, tanpa solusi.

"Alasan saja mereka kasi, tetapi tak ada lagi solusinya, warga ngantre di sumur bor masjid. Itu pun tak bisa banyak, karena jumlah warga juga lumayan banyak, jadi harus berbagi," ungkap Zuldi.

Lanjut Zuldi, pihaknya juga setiap hari memberikan laporan ke call center PT Moya, namun tidak pernah direspon. Baginya sangat berbeda waktu air bersih dikelola oleh perusahaan sebelumnya, setiap ada keluhan warga, selalu mendapatkan respon cepat.

"Beda kali sama pengelola sekarang ini. Sebenarnya kalau pun ada air tanki yang dikirim, itu bukan solusi utama, bahkan terkadang menjadi pertengkaran antar warga," ungkap Zuldi.

Senada, Ketua RW 38, Inar Kutni, membenarkan sudah lima hari air tidak mengalir. Sementara bantuan air dari PT Moya dengan mobil tanki juga tak lancar dengan alasan kekurangan armada dan sopir.

"Kata mereka hanya ada 10 mobil tanki yang dimiliki Moya. Di sini ada 600 KK lebih, luar biasa penderitaan warga," ungkap Inar Kutni.

Bahkan emak-emak Perumahan Bukit Raya berencana melakukan demonstarasi ke Kantor PT Moya dan DPRD Batam, untuk menyampaikan keluh kesah mereka. "Kami dah siap pergi demo. Hanya kami menunggu Pak RW memberikan surat izin," sahut sejumlah emak-emak di perumahan itu.

Editor: Gokli