Membaca Makna Kehadiran Jokowi pada Deklarasi Capres GP
Oleh : Opini
Rabu | 26-07-2023 | 15:32 WIB
A-JOKOWI7.jpg
Presiden Joko Widodo. (Foto: Net)

Oleh Estu Darya Bhagawanta

PAKAR komunikasi menilai bahwa kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung pada saat pendeklarasian Ganjar Pranowo (GP) sebagai Calon Presiden (Capres) oleh PDI Perjuangan merupakan bentuk nyata dari bagaimana dukungan penuh yang beliau berikan kepada sosok pemimpin penerusnya itu.

Sebenarnya sudah sangat banyak sekali sinyal ataupun pertanda melalui berbagai macam simbol bentuk komunikasi yang dilakukan dan dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan bagaimana arah gerak politik dan dukungan beliau kepada sosok pemimpin masa depan bangsa yang akan melanjutkan pemerintahannya pada tahun 2024 mendatang.

Menurut Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, dirinya menilai bahwa Kepala Negara jelas akan terus memberikan dukungannya secara penuh dan maksimal kepada Calon Presiden (Capres) yang juga diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo.

Salah satu bentuk atau contoh nyata dari bagaimana bentuk dukungan penuh yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Ganjar Pranowo adalah saat Jokowi hadir langsung pada hari deklarasi pengumuman calon presiden yang dilakukan oleh Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Tatkala dalam acara pengumuman calon presiden dari PDI-P kepada nama Ganjar Pranowo, terlihat hadir di tempat, Presiden Jokowi, merelakan diri jauh-jauh datang langsung dari Solo.

Dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada Ganjar tentunya dilakukan dengan sangat elegan dan tidak pernah secara langsung mengemukakan dalam deklarasi karena beliau ingin terus menjaga netralitasnya selaku Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan di Tanah Air.

Emrus juga menambahkan bahwa untuk membaca bagaimana simbol politik atau pandangan politik yang dimiliki oleh Kepala Negara sebenarnya bukanlah hal yang terlalu sulit.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya memang terdapat kecenderungan bagi seseorang yang memiliki banyak sekali kesamaan atau homogenitas, mulai dari kesamaan bagaimana cara memandang suatu permasalahan hingga adanya kesamaan akan nilai perjuangan dengan partai yang sama, perjuangan politik dan ideologi politik yang juga sama. Pastinya akan langsung memberikan dukungan kepada orang yang memiliki banyak kesamaan pula.

Sedangkan, antara kedua tokoh pemimpin Tanah Air ini, yakni antara Presiden Jokowi dengan Ganjar Pranowo memiliki banyak sekali kesamaan, mulai dari mereka berdua memang terlahir dari kalangan masyarakat biasa, gaya berpolitik mereka juga sama, yakni dikenal sangat dekat dengan rakyat kecil dan tidak memiliki sekat dengan warganya.

Terlebih, antara pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng) itu dengan Kepala Negara saat ini juga memiliki ideologi politik dan gerakan politik yang sama, karena terlahir dari rahim partai politik (parpol) yang sama, yakni berideologi Marhaenisme milik Bung Karno dari PDI Perjuangan.

Tentunya dengan menggunakan slogan atau kata pepatah jaman dahulu, yakni ‘buah tidak akan pernah jatuh jauh dari pohonnya’, sehingga bisa dianalisis dengan sangat mudah terkait bagaimana bentuk dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo hanyalah kepada satu nama kandidat Calon Presiden saja, yakni Ganjar Pranowo dan bukan untuk nama kandidat lainnya.

Terdapat salah satu bukti nyata lain bagaimana menggambarkan kedekatan antara kedua pemimpin bangsa ini. Yakni, terdapat sebuah momen di mana pria berusia 54 tahun itu tengah berbincang saat makan siang bersama dengan Jokowi. Mereka berdua memperbincangkan perihal keberadaan relawan yang memang sangat penting dan dipelrukan dalam lansekap politik di Indonesia, khususnya dalam upaya pemenangan calon presiden.

Ganjar Pranowo menilai bahwa sosok Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang mau mendengarkan dan mampu mengerti apa yang ada di dalam batin masing-masing antara keduanya. Bukan hanya itu, Ganjar juga memuji sosok Kepala Negara sebagai orang yang sangat detal dan berbicara satu per satu dari kelompok relawan yang pernah ada termasuk juga bagaimana karakter mereka.

Sampai pada akhirnya, Jokowi memberikan selembar kertas kepada Ganjar dan ternyata memberikan rekomendasi detail baju kemeja yang dikenakan oleh Ganjar yakni bermotif vertikal garis lurus dengan warga hitam dan putih.

Baginya, motif dari hasil baju kemeja yang didesain langsung oleh Presiden Jokowi itu merepresentasikan adanya ketegasan sikap, baik antara Ganjar Pranowo dengan Joko Widodo bukanlah orang yang memiliki sikap abu-abu.*

Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara Jakarta