Pulau Buluh Rawan Terjadi Kebakaran

Warga Minta Pompa Air Atasi Kebakaran, Rudi: tak Ada Anggaran, Kita Doakan tak Ada Kebakaran
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 20-07-2023 | 14:32 WIB
rudi_bp_batam12.jpg
Waiikota Batam Muhammad Rudi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, dalam dua tahun terakhir terjadi dua kali kebakaran. Untuk mengatasi kebakaran, jika terjadi di kemudian hari, warga pulau itu pun meminta bantuan bantuan pompa air ke Pemerintah Kota Batam.

Namun, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyebutkan, bahwa untuk memenuhi permintaan warga tersebut, untuk saat ini Pemko tidak memiliki anggaran pengadaan sarana pemadaman kebakaran di pulau buluh. Begitu juga pengadaan di pulau lainnya.

"Mahal alat itu. Mereka minta pompa air. Itu perawatannya mahal, kalau tidak dipakai alat itu bisa berkarat. Tentu kita doakan saja tidak ada kebakaran," kata Rudi, usai mengikuti rapat paripurna DPRD Batam, Kamis (20/7/2023).

Rudi melanjutkan, Pemerintah Kota Batam hanya bisa memberikan pengetahuan pencegahan kebakaran di wilayah itu. Ia pun meminta Kepala Damkar untuk lebih aktif memberikan pelatihan mitigasi kebakaran kepada masyarakat di daerah pesisir.

Bahkan, Rudi juga meminta Kepala Dinas Kebakaran (Damkar) Kota Batam, untuk lebih aktif mencari dana untuk membantu sarana atau alat yang bisa membantu saat terjadi musibah kebakaran.

"Nanti dari damkar diberikan pengetahuan preventif, jadi masyarakat bisa memahami. Harusnya Kepala Damkar juga lebih aktif mencari CSR jangan pasif," tegas Rudi.

Rudi juga mengakui, peralatan pemadam kebakaran di lingkungan Pemko Batam saat masih kurang. Sehingga memang perlu penambahan peralatan yang lebih canggih.

Terpisah, warga Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, meminta pemerintah kota untuk menyediakan pompa air untuk daerahnya. Hal itu guna mengantisipasi bila ada musibah kebakaran.

Permintaan ini disampaikan oleh Ketua RT 05 Pulau Buluh, Tuti. Menurutnya pompa air menjadi sarana yang sangat dibutuhkan oleh warga untuk menghadapi kejadian kebakaran. Namun, permintaan ini telah diajukan sejak 2013 namun direalisasikan oleh pemerintah kota.

Tuti menjelaskan saat terjadi kebakaran di lokasi tersebut, masyarakat kesulitan memadamkan api. Keterbatasan sarana dan prasarana pemadaman menyulitkan upaya penanganan kebakaran, seperti yang terjadi pada kejadian tahun 2022 lalu.

Pulau Kasu merupakan pulau yang padat penduduk dan sangat membutuhkan sarana antisipasi kebakaran yang memadai. "Kami terpaksa mengambil air secara manual dari laut untuk memadamkan api," ungkap Tuti.

Senada, Juliana, Ketua RT 09, juga membenarkan permintaan tersebut. Ia menilai jika Pulau buluh memiliki pompa air, penanganan kebakaran akan lebih efisien dan cepat. "Setiap tahun dalam musrembang, kami selalu mengusulkan permohonan ini. Kemarin katanya mau dikasih satu dulu tapi belum terealisasi," tutur Juliana.

Sebelumnya, kabar duka kembali menyelimuti warga Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam. Belasan rumah dilalap si jago merah pada Rabu (19/7/2023) sekitar pukul 05.10 WIB.

Dilaporkan 1 orang lanjut usia (lansia) menjadi korban keganasan si jago merah dan 9 rumah hangus terbakar.

Editor: Surya