Pengerjaan Jalan Protokol Kota Batam Digesa, Jalan Permukiman Seperti Terabaikan
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 02-02-2023 | 16:36 WIB
macet-simp-cikitsu1.jpg
emacetan kendaraan yang melintas di Simpang Cikitsu hingga ke arah SMAN 3 Batam pada Kamis (2/2/2023). (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pembangunan infrastruktur terutama jalan protokol di Kota Batam sedang digesa. Hal tersebut salah satu upaya pemerintah Kota dan BP Batam menjadikan Batam sebagai kota modern.

Namun, di sisi lain, jalan yang menjadi lalu lintas yang rutin bagi masyarakat seolah terabaikan. Saat ini, banyak jalan di sejumlah pemukiman padat penduduk yang rusak parah, sehingga menimbulkan kemacetan.

Kemacetan terjadi tidak hanya pada jam sibuk atau jam berangkat dan pulang kerja. Akan tetapi kemacetan terjadi dari pagi hingga malam hari.

Seperti yang terjadi di kawasan perumahan Cikitsu Batam Center hingga jalan menuju SMAN 3 Batam. Jalanan tersebut tidak hanya sempit, namun kemacetan juga disebabkan oleh banyaknya kerusakan pada badan jalan.

Ully Febriani, salah seorang warga yang bermukim di kawasan Botania 1, yang setiap hari harus melawati jalur dari Pasar Botania 1 menuju pusat pemerintahan dan perkantoran Kota Batam, di Batam Center mengeluhkan kemacetan yang terjadi di jalan tersebut hampir setiap saat. Terlebih di saat musim hujan seperti sekarang ini.

"Jalanan di sini sudah parah kali mas. Yang jelas dari depan KFC botania itu sampai Cikitsu ini tak kenal waktu, selalu macet. Yang paling parah itu simpang Cikitsu, sudah lah sempit, banyak lubang lagi," keluh Ully, saat ditemui di simpang Cikitsu, Batam center, Kamis (2/2/2023).

Lanjut Ully, keadaan lalu lintas di kawasan ini sudah sangat menggangu, baginya, keadaan jalan di kawasan yang padat penduduk ini, seakan-akan berbanding terbalik apa yang digaungkan pemerintah Kota Batam terkait pembangunan infrastruktur jalan yang besar.

Disebutkan Ully, masyarakat sudah melek dengan informasi, terlebih banyaknya portal pemberitaan, ia pun merasa bingung, mana jalan yang tanggung jawab Pemko Batam, mana yang menjadi kewenangan Pemprov Kepri. Baginya, sebagian besar masyarakat tidak memahami hal tersebut. Terpenting masyarakat bisa menggunakan jalan dengan nyaman.

"Kita lihat lah, jalan pertokol dilebarin sedemikian besar, padahal belum juga macet kali. Nah kita di sini macam tak diperhatikan. Mau jalan ini tanggung jawab Pemko kah, Pemprov kah, BP Batam kah, mana lah kami faham, yang kami mau itu masyarakat nyaman menggunakan jalan, kan kita bayar pajak," pinta Ully.

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam, Yumasnur mengatakan terdapat 25 ruas jalan dengan total 112,35 kilometer di Kota Batam, merupakan milik Pemerintah Provinsi Kepri. Berdasarkan laporan yang diterima, hampir semua jalan milik provinsi di Batam mengalami kerusakan.

"Ini yang menjadi permasalahan saat ini. Mereka belum berikan informasi resmi apa saja yang mereka kerjakan atau tangani di Batam. Walaupun beberapa waktu lalu ada informasi yang menyebutkan Batam tahun ini tidak masuk skala prioritas bagi provinsi untuk perbaikan jalan," ujar Yumasnur, saat ditemui di ruangan Media Center Pemko Batam, Rabu (1/1/2023) sore.

Menurut dia, seharusnya pemerintah provinsi memberikan perhatian khusus juga untuk peningkatan infrastruktur di Batam. Sebab, ruas jalan milik provinsi di Batam cukup banyak, sehingga sudah seharusnya diperhatikan.

Terkait peran Pemko Batam dalam menangani jalan rusak yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi, Yumasnur menambahkan, anggaran yang dimiliki Pemko Batam diutamakan untuk melakukan peningkatan infrastruktur yang memang menjadi agenda dan tanggung jawab Pemko Batam.

"Anggaran kami juga terbatas. Namun tahun lalu beberapa ruas jalan yang rusak milik pemerintah provinsi juga dilakukan perbaikan," ujarnya.

Ia berharap, Pemko Batam dan Provinsi Kepri bisa bersama-sama dan bergandengan tangan dalam menangani jalan, dan membangun Kota Batam ini. "Kami juga minta kejelasan terkait penanganan jalan di Batam," imbuhnya.

Beberapa jalan yang berada di bawah tanggung jawab provinsi di antaranya daerah Botania, ruas jalan menuju Pelabuhan Sagulung. Ada juga di Piayu, Dotamana, bahkan yang juga dinilai cukup mendesak adalah ruas Jalan Laksamana Bintan atau dari Under Pass menuju Simpang BNI.

Editor: Yudha