2 Motor Raib di Parkiran DPRD Batam, Komisi I Panggil Satpol PP dan Pamdal
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 03-01-2023 | 16:20 WIB
RDP-Komisi-I-.jpg
RDP Komisi I DPRD Batam dengan Pamdal dan Satpol PP terkait pencurian sepeda motor di kantor DPRD. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi I DPRD Batam memanggil Satpol-PP dan Pamdal untuk dimintai penjelasan terkait hilangnya 2 unit sepeda motor di parkiran kantor DPRD Batam, Selasa (3/1/2022).

Kedua sepeda motor tersebut raib digondol maling pada 6 Desember 2022, yakni satu unit motor Yamaha milik Andi. Selanjutnya pada 30 Desember 2022, sepeda motor honda BeAT milik Novia juga raib di gondol maling. Kedua korban tersebut merupakan staf DPRD kota Batam.

Mendengar kejadian tersebut, Ketua Komisi I DPRD Batam Lik Khai pun naik pitam, memanggil Satpol-PP dan Pamdal DPRD Batam, untuk dimintai keterangan.

Lik Khai mengatakan, pengamanan yang dilakukan oleh Satpol-PP dan Pamdal DPRD Batam dirasa tidak maksimal. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar sistem pengamanan diperbaiki, termasuk pola kerja personil Satpol-PP yang bertugas.

"Saat ini, petugas yang berjaga dalam satu sift hanya 3 orang. Jam kerjanya juga panjang hingga 12 jam dalam satu sift. Kalau seperti ini, sudah dipastikan kerjanya tidak akan maksimal, untuk mengawasi gedung sebesar DPRD Batam," ujar Lik Khai.

Lik Khai juga meminta kepada Kepala Satpol-PP, agar petugas yang berjaga di gedung DPRD Batam saat ini diganti secara keseluruhan. Termasuk pola atau sistem yang dipergunakan. Baginya, Satpol-PP yang bertugas berjaga di gedung rakyat Batam itu hanya 12 orang, dan itu hanya 3 orang yang bertugas salam satu sift, sementara 9 orang lainnya istirahat.

"Cuma 3 orang yang jaga, berapa pintu masuk yang harus dijaga, pastinya mereka juga jenuh kalau satu sift itu sampai 12 jam. Ini harus dirubah sistemnya," terang Lik Khai.

Ia pun menegaskan, kejadian ini sangat mencoreng nama baik DPRD Batam yang terkesan tidak aman. Hari Senin depan, Satpol-PP yang bertugas harus yang baru, pihaknya tidak mau lagi Satpol-PP yang bertugas saat ini.

"Cuma jaga kawasan DPRD, itupun tak becus, sempat lah ada yang lain-lain yang terjadi yang tidak kita inginkan, apa Satpol-PP mau tanggung jawab?," tanya Lik Khai.

Senada, Anggota Komisi I DPRD Batam, Utusan Sarumaha mengatakan, peristiwa ini sangat memilukan, karena terjadi di kawasan kantor perwakilan rakyat. Baginya, tingkat pengamanan harus diperhatikan.

"Secara formal, memang tugas Satpol-PP itu menegakkan Perda, kalau Satpol-PP bersikukuh dengan tupoksinya, masalah seperti ini akan terus berlanjut," kata Utusan.

Menurutnya SOP harus disusun, dan mengaktifkan pengawasan CCTV.Politisi Hanura ini melanjutkan, apa yang terjadi ini menjadi pembelajaran, selanjutnya, bagaimana mencari solusi terhadap korban.

"Terpenting dari kejadian ini adalah, bagaimana kita mencarikan solusi terhadap kedua korban ini, kan tidak mungkin mereka setiap hari naik ojek pergi kerja ke kantor DPRD," pintanya.

Sementara, Sekretaris Satpol-PP kota Batam, Imam Tohari, peristiwa ini merupakan catatan buruk di akhir tahun 2022. Ke depan, pihaknya berharap ada koordinasi yang baik dengan Pamdal DPRD Batam yang bertugas.

"Sejumlah saran dari komisi I akan kami sampaikan ke pimpinan, kami berharap kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Mengenai pemberlakuan buka tutup portal DPRD, kita akan mengatur teknisnya dulu seperti apa, dan tentu ada efek dari itu, nah itu akan kita carikan cara yang terbaik," kata Imam Tohari.

Editor: Yudha