Terima Perwakilan Buruh, Mahfud: Pertamina Hanya Operator Pelaksana Kebijakan Pemerintah
Oleh : Aldy
Selasa | 06-09-2022 | 12:24 WIB
dialog-pertamina-buruh.jpg
Perwakilan buruh FSMPI Batam saat berdialog dengan Sales Area Manajer Pertamina Kepri, Mahfud, terkait penolakan kenaikan harga BBM, Selasa (6/9/2022). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sales Area Manajer Pertamina Provinsi Kepri, Mahfud, menerima perwakilan buruh yang melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Batam, Selasa (6/9/2022).

Dalam dialog dengan perwakilan buruh FSPMI Batam, Mahfud, mengapresiasi unjuk rasa buruh yang menyuarakan suara masyarakat. Hanya saja, kata dia, Pertamina hanya sebagai operator pelaksana kebijakan pemerintah.

"Kami sebagai pelaksana kebijakan, wajib bagi kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah, berapa harga yang ditentukan, itulah yang kami laksanakan," ujar Mahfud di Kantor Sales Area Retail Provinsi Kepri, Batam Center.

Mahfud melanjutkan, kekhawatiran terkait kelangkaan BBM, pihaknya memastikan bahwa stok BBM hingga saat ini aman untuk Provinsi Kepri. Terkait data jumlah kuota dan pendistribusian BBM, pihaknya tidak akan menutupi, tetapi data itu belum bisa disampaikan saat ini, karena belum disiapkan.

"Semua produk dari Pertamina aman, jadi masyarakat tidak perlu khawatir, semua kebijakan pemerintah hingga pendistribusian sudah diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan, stok kami hingga 5 hari ke depan aman," jelas Mahfud.

Yang dimaksud dengan stok aman 5 hari ke depan, bukan berarti dalam 5 hari itu, stok habis. "Dalam 5 hari ke depan kita sudah mengatur terkait stok, seperti itu sistem kami, yang jelas semua disesuaikan kebutuhan masyarakat," ujar Mahfud.

Sementara itu, Ketua Konsulat Cabang (KC) FSPMI Batam, Yapet Ramon, mengatakan, tujuan para kaum pekerja/buruh menanyakan terkait stok dan pola pendistribusian BBM khususnya yang bersubsidi, karena hal tersebut bersentuhan langsung kepada masyarakat. Jangan sampai BBM bersubsidi dimanfaatkan oleh segelintir oknum.

"Ada efek domino dari kenaikan harga BBM ini, mulai dari kenaikan harga sembako, hingga ke transportasi, termasuk saudara kami yang nelayan," ujar Yapet Ramon.

Pihak buruh juga meminta kepada Pertamina Batam dan Kepri, agar apa yang menjadi tuntutan kaum buruh bisa disampaikan ke Pemerintah Pusat dan Pertamina Pusat. "Kami minta Pertamina di sini menyampaikan tuntutan kami ke pusat dan bisa disejalankan dengan kenaikan UMK bagi kaum pekerja/buruh," tegasnya.

Karena keluhan para kaum buruh, merupakan keluhan masyarakat Batam secara luas. "Dampak kenaikan harga sembako dirasakan oleh semua, termasuk kaum buruh yang tidak mengalami kenaikan UMK," pungkasnya.

Editor: Gokli