Antrian Solar Mengular di Sejumlah SPBU, Ini Tanggapan Pemko Batam
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 15-08-2022 | 17:16 WIB
antrian-solar2.jpg
Antrian pengisian BBM jenis solar di SPBU Kota Batam. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah antrian panjang pengisian BBM jenis solar mewarnai sejumlah SPBU di Kota Batam. Namun, Pemko Batam belum ada melakukan pembahasan dengan pihak Pertamina.

Padahal, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad mengaku betapa pentingnya pertemuan antara kedua belah pihak terkait langkah pihak Pertamina yang akan melakukan penghematan suplai BBM jenis solar di Batam.

"Hingga saat ini, kami belum ada melakukan pertemuan atau diskusi antara Pertamina dengan Pemko Batam, terkait keluhan masyarakat tentang BBM solar," ungkap Amsakar Achmad usai mengikuti gladi bersih upacara 17 Agustus 2022, di Dataran Engku Putri, Batam Center, Senin (15/8/2022).

Amsakar bahkan mengaku, pihaknya juga sedikit mengalami kesulitan apabila ditanyakan mengenai fungsi pengawasan dalam penyaluran BBM bersubsidi.

Hal ini dikarenakan adanya aturan yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014, yang menjelaskan segala kewenangan mengenai energi menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.

"Baik dari pengawasan penyaluran, perizinan, hingga pengawasan lapangan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak memiliki kewenangan. Semua ada di Provinsi," jelas Amsakar.

Dengan demikian, Amsakar meminta agar Pertamina dapat kembali memikirkan kebijakan mengenai pilihan penghematan suplai BBM untuk Kota Batam. Karena kelangkaan BBM jenis solar ini, apalagi ada wacana penghematan suplai BBM ke seluruh SPBU hingga akhir tahun 2022 nanti. Menurutnya hal ini akan berimbas kepada masyarakat Batam secara luas.

"Kalau nanti memang mau dilakukan opsi penghematan, pasti yang akan terdampak adalah rakyat Kota Batam. Kalau ada kebijakan, seharusnya ada diskusi terlebih dahulu dengan instansi atau pihak yang kompeten. Sehingga bisa menerapkan kebijakan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak," paparnya.

Amsakar menambahkan, hal seperti ini pernah terjadi beberapa tahun lalu di kota Batam, seperti di pelabuhan telaga Punggur terkait kebutuhan BBM jenis solar untuk kapal.

"Sebelumnya kita juga pernah menghadapi hal yang sama. Bahkan sampai ada operator kapal yang tidak bisa berlayar akibat ketiadaan BBM. Namun hal ini ada jalan keluarnya. Kita berharap Pertamina dapat mencari jalan keluar lain," harap Amsakar.

Sebelumnya, Manager Area Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Agustiawan menyampaikan saat ini pihaknya memiliki salah satu opsi untuk melakukan penghematan suplai BBM ke seluruh SPBU hingga akhir tahun 2022. Hal ini dikarenakan distribusi BBM jenis solar di Kepri diperkirakan melebihi telah kapasitas.

"Saat ini kuota BBM Bio Solar per Juli 2022, mencapai 117.301 kilo liter sementara realisasinya sudah over 11 persen. Sementara, realisasi sampai akhir Juli 2022 sebesar 75.692 kilo liter dan realiasi hariannya sampai 335 kilo liter perhari," ujar Agustiawan, Jumat (12/8/2022).

Editor: Yudha