Terkait Penolakan Pasien Covid-19 di Batam, Ini Penjelasan RSAB dan Elisabeth Lubuk Baja
Oleh : Putra Gema
Senin | 28-06-2021 | 19:28 WIB
toni-tewas-covid.jpg
Toni Lukito (77) saat meninggal dunia di depan rumahnya, Senin (28/6/2021) pagi. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Sakit (RS) Elisabet dan RS Awal Bros angkat bicara terkait penelantaran korban diduga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Batam hingga menyebabkan meninggal dunia.

Direktur RS Elisabeth Lubuk Baja Batam, dr Sahat Siahaan membantah pihaknya menolak terhadap pasien tersebut. Dijelaskannya, saat mendatangi rumah sakit pada Minggu (27/6/2021) sekira pukul 10.00 WIB pasien diketahui masih berada di dalam mobil.

"Keluarga dan tetangga datang ke IGD menanyakan apakah ada tempat, ternyata semua tempat tidur di IGD penuh pasien Covid," kata Sahat melalui telepon selulernya, Senin (28/6/2021).

Dijelaskannya, RS Elisabeth Lubuk Baja memiliki ruang perawatan dengan 38 tempat tidur dan 38 tempat tersebut telah penuh atau terisi pasien Covid-19.

Ia menjelaskan, petugas meminta keluarga untuk sementara menunggu di dalam mobil karena ruangan dalam keadaan masih penuh oleh pasien. "Namun 20 menit kemudian, mereka sudah pergi meninggalkan rumah sakit dengan membawa pasien tanpa berkoordinasi dengan petugas IGD," ujarnya.

Sementara Humas Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, Cyntia Lamusu, menyampaikan pada Minggu (27/6/2021) petugas IGD tidak ada menerima pasien yang dinyatakan positif Covid-19. "Untuk pasien atas nama Tony Lukito tidak ada terdaftar di IGD kami mas," kata Cyntia, lewat sambungan seluler, Senin (28/6/2021).

Meski begitu, pihaknya membenarkan bahwa saat ini seluruh fasilitas perawatan bagi pasien positif Covid-19 di RSAB Batam telah penuh terisi. "Saat ini memang penuh," tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi angkat bicara terkait polemik pasien positif Covid-19 yang meninggal akibat tidak mendapat perawatan dari kedua rumah sakit tersebut.

Diungkapkannya, hingga saat ini sejumlah fasilitas rumah sakit terkait tidak memiliki ruangan lagi alias penuh. Didi juga menegaskan, pasien tersebut tidak ditolak, melainkan diminta menunggu.

"Memang ruangan penuh, tetapi tidak ada penolakan. Hanya saja, pihak rumah sakit meminta pasien menunggu dulu di dalam mobil," tegasnya.

Sebelumnya, Toni Lukito (77) warga Kezia Residence, Baloi, Batam, Kepulauan Riau ditemukan tewas di kediamannya pada Senin (28/6/2021) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Meninggalnya pria ini langsung menghebohkan masyarakat sekitar, terutama para tetangga yang mengetahui bahwa sebelumnya korban sempat dinyatakan positif Covid-19.

Toni diduga positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab antigen dari dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Elisabeth, dr Soritua, Minggu (27/6/2021) kemarin.

Ironisnya, setelah diduga positif Covid-19, korban juga diketahui ditolak oleh dua rumah sakit swasta di Batam, yang memang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien positif Covid-19 dengan alasan semua ruang perawatan telah penuh terisi.

Editor: Gokli