Muslimat NU Sambut Meriah Soerya Saat Hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW
Oleh : Redaksi
Kamis | 26-11-2020 | 15:55 WIB
A-SOERYA-MAULID-NABI.jpg
Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo bersama dengan Muslimat Nahdhatul Ulama Kepri saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Calon Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Soerya Respationo, menghadiri acara penutupan safari maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Se-Kepri di Asrama Haji Batam center, Rabu (25/11) siang.

Soerya yang juga menjabat Mustasyar Pimpinan Wilayah NU itu hadir didampingi oleh Ketua DPRD Kota Batam sekaligus Ketua Kasat Korwil Banser Kepri Nuryanto pada acara bertemakan 'Menuju Sinergitas Muslimat NU Dengan Semua Elemen Anak Bangsa Demi Terwujudnya Cita-cita Para Leluhur Yang Mulia'.

Nuryanto yang sering disapa Cak Nur memberikan selamat dan sukses atas acara ini. Ia berharap dengan terselenggaranya acara ini NU bisa menunjukan eksistensinya baik di Batam maupun di Kepri.

"Kami mengapresiasi yang luar biasa kepada pengurus NU yang mensiarkan agama, nasihat dan kebaikan di masyarakat Kepri kedepannya," ujarnya.

Cak Nur mengakui, jika selama ini NU identik dengan bapak-bapaknya. Kedepannya ia mendorong kaum ibu-ibu terus berjuang dan Istiqomah agar bermanfaat dan berguna untuk anak-anak di Batam maupun Kepri sehingga perlu bersinergi dengan pemerintah dalam upaya menjadikan Kepri khususnya kota Batam yang Madani.

"Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kebersamaan dan kegotongroyongan dengan masyarakat untuk membangun kota Batam dan Kepri," ujarnya.

Sementara itu, Soerya pada sambutannya meminta agar warga NU bisa mencontoh tauladan nabi dalam kehidupan saat ini. Karena Islam yang menebarkan Rahmat dan kasih sayang kepada umat, maupun semesta dan kita harus saling menyayangi dan berbuat baik kepada seluruh umat dan semesta.

"Maknanya kita harus menebarkan rasa kasih dan sayang kepada siapapun," ujar calon Gubernur Kepri nomor urut 1 ini.

Soerya berpesan kepada masyarakat luas dalam Pilkada ini harus memilih pemimpin yang memegang teguh antara kata dan perbuatan. "Jika pemimpin tidak bisa dipegang ucapannya maka bisa digolongkan orang yang munafik," ungkap dia.

Selain itu Soerya menilai Keluarga besar NU mempunyai peran yg besar untuk mempertahankan negara kesatuan Indonesia.

"Karena kita bisa dimerdekakan oleh pejuang dan ulama kita. Untuk memperjuangkan negara kita, menjadi tugas NU menjaga kemerdekaan yang sudah dimerdekakan oleh leluhur kita, dengan menolak aliran radikal di Indonesia," pungkas Soerya.

Editor: Dardani