Menakar Esensi Predikat Kota Layak Anak untuk Batam
Oleh : Putra Gema
Kamis | 20-08-2020 | 19:04 WIB
diskusi-anak.jpg
Peserta diskusi persoalan anak di Kota Batam yang terselenggara di PIH Batam Center, Kamis (20/8/2020). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Yayasan Embun Pelangi melakukan diskusi permasalahan anak di Kota Batam. Diskusi ini, dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati pada 23 Juli, setiap tahunnya.

Diskusi ini dilaksanakan dikarenakan Batam menjadi salah satu kota layak anak dengan predikat tingkat Madya. Akan tetapi, melihat situasi anak di Kota Batam saat ini, masih banyak persoalan yang perlu diperhatikan dan kebutuhan anak yang perlu dipenuhi.

Ketua AJI Kota Batam, Slamet Widodo mengatakan, pentingnya diskusi kepada anak-anak yang tergabung ke dalam Yayasan Embun Pelangi ini agar dapat menjadi pilar-pilar pengawas di tengah masyarakat atas berkembangnya isu soal anak di Kota Batam.

Diungkapkannya, pentingnya pengawasan masyarakat terkait maraknya isu-isu seksi di sosial media merupakan peran penting. Hal ini agar pemberitaan yang dikeluarkan citizen journalism di sosial media dapat dikontrol.

"Contohnya saja seperti kasus pemerkosaan, penganiayaan serta kasus lainnya yang melibatkan anak di bawah umur. Ada batasan-batasannya, edukasi seperti inilah yang kami berikan bersama Yayasan Embun Pelangi agar dapat mengawasi postingan masyarakat di sosial media," kata Widodo, Kamis (20/8/2020).

Selain itu, diungkapkannya edukasi yang dilaksanakan bersama Yayasan Embun Pelangi ini merupakan langkah-langkah pencegahan agar eksploitasi terhadap anak secara terbuka di Kota Batam tidak kembali terjadi.

Diharapkannya, ke depan masyarakat Kota Batam dapat bijak dalam bermedsos terutama terkait permasalahan anak. Hal ini guna mengurangi kemungkinan tekanan-tekanan terhadap anak yang telah menjadi korban tindak kekerasan, ataupun tindakan pelecehan seksual.

Dalam kegiatan tersebut, anggota AJI Batam, Alamudin H menjadi pemantik dalam kegiatan ini. Dia memaparkan Kode Etik dan Etika Jurnalistik terhadap pemberitaan terkait anak kepada seluruh peserta.

Di waktu yang bersamaan, Ketua Pembina Yayasan Embun Pelangi, Efrizal mengatakan, dalam dua tahun terakhir, angka persoalan anak di Kota Batam cukup meningkat. Hal ini sangat bertolakbelakang dengan Kota Batam yang telah dinobatkan sebagai kota layak anak dengan predikat tingkat Madya.

Selain itu, berhasil diselenggarakan diskusi ini juga sangat diapresiasi. Hal ini dikarenakan susahnya Yayasan Embun Pelangi melakukan diskusi kepada dinas-dinas terkait.

"Kita memfasilitasi anak-anak untuk menyampaikan kepada pihak yang mempunyai kewenangan secara langsung. Jadi apa yang ingin mereka sampaikan bisa tersalurkan secara langsung," kata Efrizal.

Diharapkannya, kegiatan diskusi ini dapat terus terselenggara agar permasalahan-permasalahan anak di Kota Batam dapat cepat terselesaikan. "Mudah mudahan ini tidak berakhir di sini," pintanya.

Kegiatan yang berlangsung di PIH Hotel Kota Batam ini turut dihadiri Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Mochamad Mustofa, Nina Melani dan juga Akvis Kemanusiaan, Romo Paschal.

Editor: Gokli