Dirut Pelindo II Pastikan Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar Tidak Ganggu Aktivitas Perusahaan Bongkar Muat
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 13-02-2020 | 10:16 WIB
dirut-pelindo-II.jpg
Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, dalam pemaparan rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, di kantor BP Batam, Rabu (12/2/2020) kemarin. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar yang akan dikerjakan pada Maret 2020 oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC disambut gembira oleh sejumlah pengusaha di Batam.

Tapi ada juga kekhawatiran perusahaan bongkar muat dengan rencana pengelolaan dan operasional Pelabuhan Batu Ampar oleh IPC.

"Saya tegaskan dalam pertemuan ini dalam aktifitas oprasional nantinya, kami akan berkerja sama dengan perusahan bongkar muat yang sudah ada di Batu Ampar. Jadi tidak mengambil ahlih, melainkan berkerjasama. Fungsi kami adalah meningkatkan kapasitas pelabuhan yang jauh lebih baik lagi, bukan mengambil ahlih," kata Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, dalam pemaparan rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, di kantor BP Batam, Rabu (12/2/2020) kemarin.

Ia mengaku hal ini harus disampaikan, mengingat banyak kekhawatiran para pengusaha dan banyak pertanyaan yang muncul.

"Ada banyak yang bertanya ke saya bagaimana nasip perusahan bongkar muat yang susah berjalan di Batu Ampar. Pelindo II akan memulai pengelolaan Batu Ampar ini dari sisi utara yang selama ini belum optimal dalam memberikan pelayanan singgahnya kapal kargo. Yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas dari pelabuhan Batu Ampar. Kapasitas yang selama ini terpakai oleh perusahaan bongkar muat disisi selatan, tetap akan berjalan dan kami akan menambah kapasitas itu dari sisi utara," tegasnya.

Namun demikian kedepan tidak menutup kemungkinan akan ada kerjasama antara perusahan bongkar muat yang sudah ada di Batu Ampar dengan IPC. Hal ini guna memastikan pelabuhan Batu Ampar memiliki daya sangin yang cukup bagus dan bisa juga kedepanya bersangin dengan Singapura.

"Ke depan akan ada hal-hal yang harus disepakati bersama perusahan bongkar muat yang sudah ada di Batu Ampar. Mulai dari bagaiman kita memperbaiki peralatannya, hingga bagaimana kita memperbaiki aktifitas logistik didarat. Nah itu yang akan kami lakukan," tambah Elvyn.

Seperti diberitakan sebelumnya, pengembangan Pelabuhan Batu Ampar akan mulai dikerjakan pada Maret 2020. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC akan memberi dukungan langsung bagi optimalisasi pengelolaan dan operasional Pelabuhan Batu Ampar, yang merupakan pelabuhan utama di Pulau Batam.

"Untuk tahap awal, pengembangan dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur serta fasilitas kepelabuhanan, terutama disisi utara pelabuhan, yang akan dimulai pada bulan Maret 2020," kata Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, dalam pemaparanya rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, di kantor BP Batam, Pulau Batam, Kepulauan Riau, Rabu (12/2/2020).

Tepat pada 7 Januari 2020 IPC dan BP Batam telah menandatangani perjanjian awal (head of agreement) tentang Penyiapan Kerja Sama Pengoperasian dan Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar Beserta Area Pendukungnya. Elvyn dalam pemaparanya di Marketing Centre BP Batam dihadapan puluhan awak media mengatakan BP Batam bersama IPC melakukan kerjasama dalam upaya menghujutkan cita-cita Batam sebagai logistik center. Serta kerjasama ini adalah berdasarkan arahan atau perintah dari Pemerintah pusat.

Bahwa Pelabuhan Batu Ampar Batam sangat potensial dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan industri dan menciptakan pasar baru, mengingat posisinya yang strategis di Selat Malaka dan berhadapan langsung dengan Singapura.

Namun berdasarkan realita selama ini Pelabuhan Batu Ampar ternyata belum terlalu optimal dalam meningkatkan daya saing Indonesia khusunya dibidang logistik. Sehingga tujuan utamanya IPC adalah Pelabuhan Batu Ampar ini ketika nanti revitalisasi dan pengelolaan Pelabuhan yang berstandar international diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelabuhan Batu Ampar dan hal ini tentunya akan membawa dampak positif untuk kemajuan perekonomian di Batam dan sekitarnya.

Editor: Yudha