LPPN RI Dukung Sikap Tegas Pemerintah Soal Impor Limbah Plastik di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 31-07-2019 | 14:16 WIB
limbah-plastik11.jpg
Limbah plastik mengandung bahan berbahaya telah dire-ekspor. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara (LPPN) Republik Indonesia mendukung sikap tegas pemerintah pusat dan pemerintah Kota Batam dalam menyikapi impor bahan baku limbah plastik.

Selain itu, atensi dari pemerintah pusat menyikapi impor 65 kontainer plastik bekas dari beberapa negara tersebut juga patut diapresiasi.

Baca: Bea Cukai Batam Reekspor 7 Kontainer Limbah Plastik Terkontaminasi B3 ke Prancis dan Hongkong

"Karena dengan sikap tegas baik pemerintah pusat maupun pemerintah Kota Batam, akan membuat para importir bahan baku plastik bekas berpikir ulang jika akan mengulangi lagi," ujar Anggota Bagian Intelejen Investigasi LPPN RI, Walid kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (31/7/2019).

Baca: Pemerintah Bentuk Tim Gabungan Investigasi 63 Kontainer Sampah Plastik di Pelabuhan Batu Ampar

Termasuk, tambah Walid, sikap Walikota Batam, H. Muhammad Rudi yang melakukan pengecekan langsung limbah plastik dalam kontainer di Pelabuhan Batuampar Batam. "Kita juga apresiasi Walikota Batam yang langsung melakukan pengecekan di pelabuhan," tegasnya.

Apalagi, lanjutnya, Bea dan Cukai Batam juga telah me-reekspor 7 kontainer limbah plastik impor ke negara asal, Prancis dan Hongkong, Senin 29 Juli 2019. "Karena kami mendukung agar Batam menjadi kota yang hijau dan sehat dari berbagai limbah berbahaya," tambahnya.

Baca: Komisi VII DPR Minta Masalah Sampah Plastik dan Limbah B3 Batam Segera Diselesaikan

Meski demikian, masih menurut anggota Bagian Intelejen Investigasi LPPN RI itu, sikap tegas tersebut diharapkan jangan sampai mematikan investasi asing di Pulau Batam yang sudah mencapai triliunan rupiah. Prinsipnya, pemerintah pusat dan pemerintah Kota Batam, harus terus menguatkan sinergitas untuk mengawal investasi asing sekaligus menjaga kelestarian lingkungan Pulau Batam. "Itu yang penting," tegas Walid.

Editor: Yudha