Jaga Teritorial NKRI, Panglima TNI dan Kapolri Bakal Tambah Peralatan Canggih di Pulau Nipah
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Sabtu | 27-07-2019 | 17:28 WIB
panglima-kapolri-nipah1.jpg
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Jendral Tito Karnavian di Pulau Nipah. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Jendral Tito Karnavian akan menambah peralatan canggih untuk menumpas kasus lintas batas di sekitar pulau terdepan NKRI.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, kunjungannya ke pulau Nipah, Kelurahan Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Provinsi Kepulauan Riau pada, Sabtu (27/7/2019) ini guna meninjau langsung fasilitas apa saja yang harus ditingkatkan.

"Saya memang sudah merencanakan berkunjung ke Pulau Nipah ini, pulau terdepan NKRI. Melihat dari lokasi yang berseberangan langsung dengan Singapura, maka dalam waktu dekat kami akan menambah peralatan radar, kamera pantau jarak jauh dan beberapa peralatan-peralatan untuk mempermudah tim mengidentifikasi," kata Hadi.

Selain radar dan juga kamera pantau, pihaknya akan memasuki alat khusus untuk mendeteksi kapal-kapal yang akan mengecoh tim di lapangan. Dengan adanya alat ini nanti, kapal yang berusaha mengecoh akan termonitor kemana arah mereka pergi.

Dirinya pun akan kembali mengkaji terlebih dahulu apakah diperlukan penambahan personil atau tidak di pulau yang berhadapan langsung dengan kawasan internasional.

"Penambahan personil di Pulau Nipah ini sendiri masih kita kaji, namun yang terpenting kami mendahulukan peralatan dan fasilitas untuk mendongkrak kinerja prajurit di lapangan," ungkapnya.

Di waktu yang bersamaan, Kapolri, Jendral Tito Karnavian menjelaskan kehadiran dirinya dan orang nomor satu TNI ini dalam bentuk menjaga keutuhan dan teritorial NKRI.

"Dalam tugas pokok, TNI adalah garda terdepan, tetapi tidak berarti unsur-unsur lain harus diam. Kami Polri berusaha untuk mendukung dengan berbagai upaya menjaga keutuhan NKRI," tegasnya.

Selain itu, karena Pulau Nipah ini menjadi titik batas wilayah, maka dirinya pun meminta seluruh kesatuan Polri yang berada di Kepri untuk mendukung kegiatan-kegiatan jajaran TNI, dengan cara berbagai informasi dan juga menyatukan kekuatan aset.

Tito pun menjelaskan bahwa lokasi perbatasan Kepri sering ditemukan kasus pelayaran internasional, seperti penyelundupan narkoba, perdagangan manusia dan penyelundupan barang-barang lainnya yang berhubungan dengan masalah Bea dan Cukai.

"Nah, bagi kita daerah ini menjadi sangat penting karena kedekatan lokasinya dengan Singapura. Dari lintas Polri juga selalu difokuskan agar tidak akan ada terjadi kejahatan lintas batas," ujarnya.

Dirinya menyadari bahwa aset polri juga terbatas dan aset yang dimiliki TNI cukup banyak seperti kapal, drone dan lain-lain. Sehingga kerjasama TNI-Polri sepenuhnya untuk melakukan penegakan hukum kasus-kasus lintas batas.

"Terimakasih untuk seluruh prajurit TNI-Polri yang telah menjaga teritorial Republik Indonesia," tegasnya.

Editor: Yudha