Dua Tahun Berlalu, Pemindahan Pelabuhan Kapal Pelni dari Batuampar Belum Juga Terealisasi
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 21-05-2019 | 17:28 WIB
km-kelud14.jpg
Kapal Pelni. (Foto: Dok batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pelabuhan Laut, Badan Pengusahaan (BP) Batam, Nasrul Amri Latif memahami keresahan penumpang kapal Pelni mengenai kondisi ruang embarkasi Pelabuhan Batuampar yang kurang layak.

Namun dari sejak awal, bangunan itu memang bukan disiapkan untuk penumpang, melainkan untuk terminal barang.

"Jelas situasinya untuk emergency (darurat)," ujarnya, Selasa (21/5/2019).

Ia sedikit mengulas alasan Pelabuhan Pelni yang semula berada di Sekupang dipindahkan ke Pelabuhan Batuampar. Itu terjadi pada pertengahan 2016 lalu. Pemindahan atas perintah Menteri Perhubungan RI kala itu, Ignasius Jonan.

Alasannya karena pelabuhan Beton di Sekupang tidak layak melayani penumpang. Sifat pemindahanpun dadakan, hanya beberapa hari saat perintah diberikan.

"Sejak awal, Barang Milik Negara (BMN) itu disiapkan jadi seaway. Kita sudah minta izin Menteri Keuangan. Tapi karena ternyata diperlukan untuk Pelni yang waktu itu dadakan, makanya ditunda dulu. Seharusnya itu untuk tempat penumpukan kontainer," ujarnya.

BP Batam dengan manajemen PT Pelni dan Kementerian Perhubungan memang telah berencana memindahkan dari Pelabuhan Batuampar ke tempat yang lebih layak. Target pemindahan mestinya tahun 2018 lalu.

"Targetnya tahun kemarin. Tapi karena ada pergantian kepala BP yang cepat, ikut berpengaruh ke proses pengambilan keputusan," kata Nasrul.

Akhirnya, target pemindahan diundur tahun 2019 ini. Namun itupun perlu koordinasi lagi antar pihak terkait kemana pelabuhan penumpang kapal Pelni akan dipindahkan.

"Harus koordinasi. Karena ini bukan persoalan BP Batam saja. Harusnya (dipindahkan) tahun ini. Tapi tidak sekarang juga kan. Mungkin setelah Lebaran," ujarnya.

Bagaimana dengan pelabuhan Pelni di Sekupang dulu? Lagi-lagi Nasrul mengatakan harus dikomunikasikan dengan Kementerian Perhubungan untuk pengoperasiannya kembali.

Kendalanya, karena BP Batam tidak memiliki gudang yang semula jadi tempat ruang tunggu penumpang di sana, sebagai fasilitas BP Batam. Fasilitas itu dimiliki PT Persero Batam.

Soal pelabuhan penumpang di Batuampar, BP Batam mengklaim juga melakukan beberapa upaya perbaikan saat ini. Menyangkut kenyamanan, dan sirkulasi udara di sana. Apalagi mendekati musim mudik Lebaran Idulfitri tahun ini.

"Tapi sekali lagi, tak pernah ada tempat yang cukup ketika berberbicara mudik lebaran atau ada event-event besar dimanapun. Ketika tak mudik, tak terlalu banyak risiko," ujarnya.

Editor: Yudha