Banjir Ruli Tembesi Pandan Aran

Dinsos Batam Tambah Tenda dan Bantuan untuk Warga Korban Banjir di Batuaji
Oleh : Hendra
Selasa | 14-05-2019 | 19:04 WIB
banjir-tembesi-aran.jpg
Dinsos Batam saat menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Tembesi Aran, Batuaji, Selasa (14/5/2019). (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, membuat warga Ruli Tembesi Pandan Aran, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji hingga hari ini, Selasa (14/05/2019) masih tinggal di tenda darurat milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batam.

Melihat kondisi warga yang cukup banyak tinggal di tenda darurat, membuat Dinsos kembali menambah satu unit tenda yang cukup besar, untuk menampung warga yang rumah mereka masih dilanda banjir.

"Tenda besar ini kita berikan Senin (13/05/2019) kemarin," ujar Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana (PSKB), Dedy Suryadi di lokasi Ruli Tembesi Pandan Aran, Selasa siang.

Selain penambahan tenda, pada hari ini, Dinsos bersama beberapa orang anggota Tagana juga turut memberikan bantuan dari APBN berupa selimut, matras dan beberapa makanan kaleng.

Sementara itu Yeni, Wakil Ketua Tagana Forum Dinsos mengatakan untuk sembako, bahwasanya akan mereka usahakan penyaluran secepatnya, demi membantu meringankan beban para warga.

"Kalau sembako akan kita usahakan secepatnya antara Rabu atau Kamis," terangnya.

Hal lainnya, saat ditanyakan pewarta perihal kesehatan warga yang tinggal di tenda dan juga ketersediaan air bersih, Yeni mengatakan untuk kesehatan beberapa hari sebelumnya pihak Puskesmas Batuaji telah datang berkunjung untuk memeriksa kesehatan anggota keluarga yang dilanda banjir, terutama anak-anak.

"Dari Puskesmas Batuaji sudah datang memeriksa anak-anak dan jika ada yang sakit langsung datang ke Puskesmas, perobatan gratis tanpa biaya administrasi," terangnya.

Sementara itu, pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, langkah-langkah pihak terkait dalam mengatasi terjadinya banjir ini, terutama dari pihak Kelurahan Kibing sejauh ini telah menurunkan 1 unit alat berat untuk mengeruk parit dan mengalirkan air menuju arah lain.
Meski sebenarnya, permasalahan utama adalah drainase yang tersumbat, akibat pembangunan jalan tepat di lingkungan rumah warga.

Sementara itu, bantuan lainnya untuk kebutuhan cuci piring dan dapur sementara warga, dibantu dengan penyedotan air menggunakan mesin pompa dari kelurahan. Meski air yang digunakan berasal dari sumur warga sekitar dan masih kotor.

"Kalau mandi cuci kakus (MCK) kami masih numpang di rumah warga sekitar, yang tidak terkena dampak banjir," ujar salah seorang warga yang terkena dampak banjir.

Editor: Gokli