Level Air Dam Harapan Belum Membaik, Penggiliran Air Masih Berlanjut
Oleh : Redaksi
Senin | 13-05-2019 | 16:52 WIB
dam-harapan111.jpg
Dam Harapan. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penggiliran suplai air ATB di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Harapan masih berlangsung setiap pekannya. Air baku Dam Harapan belum dalam kondisi yang diharapkan, meski dam sudah mulai terisi air.

"Penggiliran (Rationing) air bersih masih berjalan, karena air baku dalam Dam Harapan masih belum aman. Meski sempat turun hujan, namun level air masih minus," jelas Maria Jacobus, Head of Corporate Secretary ATB, Senin (13/5).

Kondisi Dam Harapan saat ini masih minus dan masih jauh dari yang diharapkan. Level air baku di Dam Harapan Senin (13/5) pagi masih berada di level minus -156 centimeter dari permukaan spillway.

"Dam ada penambahan sedikit air baku karena curah hujan turun, namun rationing masih belum bisa hentikan karena kondisi dam belum benar-bernar pulih," tambah Maria.

Penggiliran air bersih masih tetap berlangsung setiap pekannya yakni Sabtu dan Rabu. Selama penggiliran berlangsung IPA Harapan tidak berproduksi selama 24 jam mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

"Kami tetap menghimbau pelanggan untuk tetap berhemat dan bertoleransi memakai air selama penggiliran," harap Maria.

Terlebih kondisi Dam Harapan sekilas masih tersedia air baku, namun jumlahnya tidak mencukupi. Apalagi untuk dilakukan produksi secara normal. Dam Harapan masih terjadi sedimentasi yang belum teratasi oleh pemerintah.

"Dam ini kondisinya belum pulih, karakteristiknya dam ini cepat diisi air namun habisnya juga sebentar," lanjut Maria.

Saat proses penggiliran berlangsung dari jadwal yang telah di tentukan, masih banyak pelanggan yang mengeluhkan ditempat mereka air tidak mengalir sesuai jadwal. Hal ini perlu di cermati bersama karena proses pengiriman air tidak sama dengan suplai listrik.

"Suplai air tidak mengalir merata dalam waktu bersamaan, pemulihan air akan butuh waktu. Hal ini menyebabkan suplai air terkadang tidak sesuai jadwal ke pelanggan, apalagi wilayah pelanggan yang jauh dan berada di daerah ujung pipa tentunya akan membutuhkan waktu," tambah Maria

Mengurangi potensi lamanya air tidak mengalir ke pelanggan di ujung pipa atau di lokasi tinggi, adalah dengan bertoleransi memakai air. Agar pelanggan lainnya yang berada di ujung pipa dan elevasi tinggi tetap bisa menggunakan air.

"Pelanggan terdekat dari IPA juga perlu bertoleransi disaat air mengalir usai penggiliran, agar pelanggan ujung juga bisa menikmati air," kata Maria

Maria juga menghimbau agar pelanggan menyediakan tampungan SEPERLUNYA. Pelanggan diharapkan manampung air SEPERLUNYA, bukan SECUKUPNYA karena orang lain juga membutuhkan kehidupan.

Editor: Yudha