Minat Warga Huni Rusunawa Pemko I di Tanjunguncang Menurun Akibat Krisi Air
Oleh : Hendra
Sabtu | 30-03-2019 | 10:52 WIB
rusun-kris-air.jpg
Rusunawa Pemko I di Tanjunguncang mengakami krisi air. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Air telah menjadi permasalahan tersendiri dan menahun di beberapa wilayah, khususnya di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji.

Bahkan tak tanggung-tanggung krisis air ini berdampak pada daya minat warga akan Rusunawa Pemko I, di simpang Batamec, Tanjunguncang. Situasi ini bahkan semakin sulit, karena pasokan mobil tanki air yang saat ini dialokasikan pihak ATB tersendat, maka warga di sana tak bisa berbuat banyak.

Bahkan alternatif lainnya mendapatan air dari wilayah sekitar hanya tinggal angan, karena lingkungan sekitar juga tengah mengalami krisis air. Karena kelangkaaan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Tanjunguncang.

"Satu-satunya jalan menyelesaikan persoalan ini yah lancarkan aliaran air ke sini. Kalau begini terus bisa-bisa tak ada lagi penghuni rusun ini," ujar Sugianto, Ketua RT03/RW22, Kamis (28/03/2019) kemarin.

Krisis air yang berkepanjangan di Rusunawa ini, sangat berdampak pada daya minat masyarakat terhadap hunian. Masyarakat yang berniat menempati rusun harus mengurungkan niatnya agar terhindar dari persoalan itu.

Bahkan banyak dari warga yang telah menempati rusun, berencana untuk pindah jika hal ini masih belum terselesaikan. "Jangankan penghuni baru, yang lama saja sudah banyak yang mau keluar. Siapa yang tahan kalau situasinya seperti ini terus," lanjut Sugianto.

Sejauh ini, krisis air bersih yang dialami oleh warga rusun mulai mendapat simpati dan atensi khusus dari aparat kepolisian. Saat penyaluran air melalui kendaraan water cannon beberapa hari kemarin, pihak kepolisian berharap agar intansi pemangku jabatan yang berkaitan segera mengatasi persoalan ini, agar tidak terjadi gejolak yang berlebihan di masyarakat.

"Kita berharap agar ini segera diatasi, sehingga semua aman. Aman untuk kita semua," ujar Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe.

Editor: Gokli