PT Citra Shipyard Akui Kapal KN Marore Pesanan Bakamla Sempat Dihantam Air Pasang
Oleh : Hendra Mahyudi
Jum\'at | 29-03-2019 | 17:52 WIB
KN-Marore1.jpg
KN Pulau Marore 8002 di PT Citra Shipyard Batam.(Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Manajemen PT Citra Shipyard Batam yang beralamat di Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, mengungkap insiden yang menimp Kapal Negara (KN) Pulau Marore 8002 pesanan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang terjadi pada Jumat (22/2/2019) lalu.

Insiden tersebut terjadi secara tak sengaja di salah satu dry dock atau graving dock (dok kolam) mereka. Saat itu, air laut sedang pasang besar sehingga pintu graving dok tersebut sedikit terangkat. Karena air laut pasang besar, membuat bagian dalam graving dock yang sedang ada pengerjaan KN Pulau Marore kemasukan air. Air juga sempat menerobos masuk ke dalam kapal sehingga mengakibatkan posisi kapal sempat miring

"Iya memang ada insiden yang tak diinginkan itu. Tapi hanya empat jam saja, karena dengan cepat tim kami bisa menanganinya, dan semuanya kembali normal," ujar Abi, General Manajer PT Citra Shipyard, saat konferensi pers di PT Citra Shipyard Batam, Jumat (29/3/2019).

Ia mengatakan, pada saat kejadian, air laut dalam keadaan pasang besar di luar dan tidak normatif. Ini yang menyebabkan pintu graving dock terangkat hingga air masuk melalui celah bawah pintu graving, lalu masuk ke dalam kapal dan menyebabkan posisi kapal menjadi miring.

Usai kejadian, pihaknya langsung melakukan tindakan pengeringan air dengan beberapa pompa. Waktu yang diperlukan untuk menguras air dalam kapal tersebut selama lebih-kurang 4 jam hingga posisi kapal kembali normal.

Pengawas proyek pembangunan kapal dari Bakamla, Pasen Marwadi, menambahkan, KN Pulau Marore 8002 merupakan satu dari tiga kapal pesanan Bakamla. Selain KN Pulau Marore ada juga KN Pulau Nipah 8001 dan KN Pulau Dana 8003. Kapal-kapal ini dikerjakan melalui tender terbuka dan online dalam III tahapan kontrak .

Tahap pertama telah ditandatangani pada tahun 2017 silam dengan nilai kontrak Rp 351 miliar, di mana pengerjaannya sudah selesai dan telah melalui tahap audit lembaga Negara (BPK). Tahap kedua ditandatangani pada tahun 2018 dengan nilai kontrak Rp 170 miliar lebih dan pengerjaannya sudah selesai dilakukan dan dalam proses audit.

"Tahap ketiga dengan nilai kontrak Rp 90 miliar lebih (belum ditandatangani) di tahun 2019, dan pengerjaannya akan dilakukan selama 125 hari kalender kerja. Dihitung sejak kontrak ditandatangnani, dan selanjutnya hasil pekerjaan akan dilakukan delivery," terang Pasen.

Ia juga memaparkan, tahap pengerjaan pembangunan tiga unit kapal ini, semua materialnya menggunakan plat dari Karakatau Posco, produk dalam negeri yang diproduksi dari Jawa Barat dengan menggunakan material yang sudah terferifikasi, secara kualitas sesuai standar klas Grade AH 36 yang disertifikasi oleh Klas Registro Italiano Navale (RINA).

Dengan adanya penjelasan ini, manajemen PT Citra Shipyard ataupun pihak Bakamla membantah pemberitaan miring dari sejumlah media online tentang insiden KN Marore yang rusak secara konstruksi.

Editor: Yudha