BC Batam dan Lantamal IV Jalin Kerja Sama Tumpas Penyelundupan Ponsel
Oleh : Putra Gema
Rabu | 13-03-2019 | 10:28 WIB
50-bm-awal.jpg
Kominfo bersama Tim Gabungan saat merilis pengamanan 50 ponsel BM di Batam, yang berhasil diamankan dalam razia. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Maraknya penyelundupan ponsel Black Market (BM) dan ponsel bekas Singapura di Kota Batam, membuat Bea Cukai (BC) Batam bersama Lantamal IV bersinergitas dalam menekan angka penyelundulan barang gelap ke Indonesia.

Kota Batam adalah salah satu kota di Indonesia yang menjadi pintu masuk peredaran ponsel BM dan bekas Singapura. Tidak tanggung-tanggung, keberadaan ponsel selundupan ini sudah menjamur di Kota Batam bahkan beberapa sudah ada yang dipasarkan ke daerah lainnya di Indonesia.

Bea Cukai Batam secara khusus mengintensifkan sinergitas bersama Lantamal IV dalam menekan masuk dan maraknya peredaran produk ponsel Black Market (BM) baru ataupun bekas Singapura di Indonesia yang masuk melalui Kota Batam.

Hal tersebut ditegaskan Kepala BC Batam Susila Brata, melalui Kabid Badan Kepatutan dan Layanan Informasi (BKLI) Sumarna. "Kami sudah melakukan pertemuan ataupun kunjungan secara bergantian langsung dengan Komandan Lantamal IV. Inti pertemuan tersebut, kami ingin bersama-sama mencegah bahkan memberantas dan menekan masuknya barang black market dari luar negeri ke Batam," kata Sumarna melalui telepon selulernya, Rabu (13/3/2019).

Dia juga mengatakan, komitmen yang dijalin bersama dengan Komandan Lantamal IV sesuai dengan keinginan pusat dalam menekan aktivitas ilegal, baik di perairan maupun di titik-titik masuk yang dicurigai dijadikan jalan untuk memasukkan barang ilegal dari luar negeri.

"Dengan adanya jalinan sinergitas bersama dengan Lantamal IV, ini akan memperkuat pengawasan dan penegahan terhadap masuknya barang black market dari luar negeri ke Batam," tutupnya.

Pantauan BATAMTODAY.COM di beberapa pusat perbelanjaan dan toko ponsel di Batam, hingga saat ini masih banyak toko ponsel yang secara terang-terangan menjual ponsel BM ataupun bekas Singapura.

Beberapa di antranya bahkan sudah berani menjadi penadah untuk menjualkan kembali ponsel selundupan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ponsel ini bahkan dengan mulusnya diperjualkan-belikan ke luar Kota Batam.

Bagaimana cara ponsel yang diselundupkan ke Kota Batam dapat tersebar hampir ke seluruh kota di Indonesia, masih menjadi pertanyaan.

Editor: Gokli