Sejumlah Ritel Modern Kota Batam Belum Terapkan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar
Oleh : Hendra Mahyudi
Sabtu | 02-03-2019 | 14:29 WIB
kantong-plastik-indomaret1.jpg
Pelanggan Indomaret di Batuaji membawa belanjaan menggunakan kantong plastik. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG) alias berbayar oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) masih belum sepenuhnya diterapkan oleh ritel modern dan mini market di kota Batam.

Bahkan masih banyak konsumen yang belum mengetahui perihal kebijakan tersebut, dikarenakan minimnya sosialisasi dari pemerintah atau pemilik ritail di Batam, kecuali di beberapa ritail besar seperti Hypermart dan Carefull.

Pantauan pewarta BATAMTODAY.COM di beberapa ritel modern dan juga mini market di beberapa titik, seperti gerai Indomaret cabang Sagulung, Batuaji serta Mukakuning, belum memberlakukan kantong plastik berbayar. Sehingga konsumen yang berbelanja masih diberikan kantong plastik gratis. Hal ini dikarenakan Intruksi dari manajemen mereka belum ada untuk pemberlakuannya.

"Belum berlaku saat ini, dulu sudah pernah tetapi kembali digratiskan, mungkin nanti juga kalau udah ada instruksi bakal diberlakukan kembali," ungkap Ari, Karyawan Indomaret di wilayah Batamindo, Mukakuning. Sabtu (02/03/2019)

Sementara itu, di gerai Alfamart yang letaknya selalu bersebelahan dengan Indomaret, KPTG ini telah mulai diterapkan sejak tanggal 1 Maret kemarin.

"Katanya ya untuk mendukung pengurangan penggunaan kantong plastik yang telah diterapkan oleh pemerintah, jadi kita telah mulai menerapkan dengan harga Rp200 rupiah/ pcs, untuk semua ukuran plastik," ujar Wawan seorang kasir Alfamart di wilayah Kec.Sagulung.

Ia juga melanjutkan, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, dari pihak manajemennya telah menyediakan tas belanja ukuran 30x40 cm seharga Rp 3,500 /pcs menyerupai tote bag. Tetapi belum semua gerainya menyediakan tas belanja tersebut.

Diketahui sebelumnya, kebijkan Aprindo ini mendapatkan respon positif dari masyarakat peduli lingkungan, Abel salah seorang konsumen mengatakan, seharusnya kebijakan ini terus berlanjut. Kalau niat nya untuk menjaga lingkungan itu sangat baik.

"Kita tahu, sampah platik ini sangat sulit diurai dan bahkan sampai puluhan tahun ke depan masih akan ada walau telah terkubur di dalam tanah," terangnya.

Editor: Yudha