Warga Keluhkan Ceceran Tanah dan Debu di Jalan Raya Batuaji
Oleh : Hendra Mahyudi
Jumat | 01-03-2019 | 15:43 WIB
truk-tanah-batuaji1.jpg
Truk pengangkut tanah di kawasan Batuaji tanpa ada penutup bak. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keberadaan truk pengangkut tanah yang tidak mengindahkan aturan kembali dikeluhkan masyarakat pengguna jalan di Batuaji.

Hal ini dikarenakan kendaraan proyek bebas hilir mudik di jalan utama tanpa menutupi bak muatan, material tanah atau pasir yang mereka muat juga ikut tercecer di sepanjang jalan. Imbasnya adalah jalan raya menjadi kotor dan kumuh, mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain.

Keluhan ini datang dari warga pengguna jalan di sekitar Jalan Brigjen Katamso, Tanjunguncang. Sebab jalan menuju industri galangan menjadi sangat kotor.

Puluhan truk beroda sepuluh hilir mudik silih berganti di sepanjang waktu, dari siang hingga malam hari. Kendaraan ini mengangkut tanah yang diduga untuk aktifitas reklamasi, di sekitar wilayah Marina hingga Tanjunguncang.

Mirisnya, muatan dari bak truk-truk ini kadang over kapasitas, sehingga tidak bisa ditutupi lagi dan membuat material tanah jatuh dan bertaburan di sepanjang jalan.

Saat tanah itu dibiarkan begitu saja, sehingga kadang mengering diterpa angin hingga terhembus ke pemukiman warga, atau berlumpur di jalanan ketik hari mulai hujan.

"Bukan jalanan saja, tapi rumah-rumah dekat tepi jalan pun ikutan kotor karena debunya itu," ujar Hazis, warga perumahan Barelang, Tanjunguncang, Jumat (1/3/2019) kemarin siang.

Kesah serupa juga diucapkan oleh warga pengguna jalan dan yang menetap di sepanjang jalan R Suprapto dan Trans Barelang. Aktifitas truk pengangkut tanah yang padat setiap saat di area sekitar waduk Tembesi, membuat jalanan jadi kotor dan kumuh.

"Kadang jadi serba salah kalau di depan ada mobil atau truk lewat. Debunya berterbangan dan menerpa pengendara motor yang di belakang. Siap-siap makan debulah atau kadan naasnya tabrakan bisa terjadi, karena tidak bisa melihat akibat debu itu," ujar Sarmanto, warga lainnya.

Selain itu, warga juga resah, akibat debu, beberapa warga terutama anak-anak, mulai mengalami gangguan pernapasan atau ispa. Dengan adanya hal ini, warga berharap agar pihak kepolisian, dan dinas terkait segera menertibkan aktifitas truk tanah yang tidak mengindahkan aturan dan bebas berlalu-lalang di sepanjang jalan itu.

Editor: Yudha